BPSDM PU Dorong ASN Kuasai Kendali Mutu Infrastruktur: Pelatihan Pengendalian Jembatan Resmi Dibuka di Surabaya
SURABAYA — Langkah konkret untuk memperkuat kualitas dan keselamatan infrastruktur kembali digulirkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Balai Pengembangan Kompetensi (Bapekom) PU Wilayah VI Surabaya resmi membuka Pelatihan Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan yang digelar secara distance learning, Senin (13/10).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Badan Pengembangan SDM (BPSDM) PU untuk meningkatkan kompetensi teknis aparatur di bidang jalan dan jembatan. Sebanyak 40 peserta dari berbagai daerah di Indonesia ambil bagian dalam pelatihan yang berlangsung hingga 24 Oktober 2025 mendatang.
Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman ASN terhadap aspek pengendalian mutu, waktu, biaya, serta keselamatan kerja dalam proyek jembatan. “Pengendalian bukan semata tentang pengawasan, tetapi juga mencakup evaluasi progres, identifikasi risiko, pengambilan keputusan berbasis data, hingga langkah perbaikan yang cepat dan tepat,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi BPW, Sjofva Rosliansjah, S.T., M.M., dalam sambutan pembukaannya.
Menjawab Tantangan Infrastruktur Modern
Dalam paparannya, Sjofva menegaskan bahwa pembangunan jembatan memiliki peran strategis dalam memperkuat konektivitas wilayah dan mendukung distribusi logistik nasional. Karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang andal, profesional, dan adaptif terhadap perubahan teknologi.
“Pelatihan ini bukan hanya sarana berbagi ilmu, tetapi juga wadah membangun semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama dalam menjaga mutu infrastruktur bangsa,” tambahnya.
Program pelatihan dengan total 76 jam pelajaran ini menggunakan metode distance learning berbasis teknologi informasi, yang mengombinasikan pembelajaran sinkron (virtual meeting) dan asinkron (mandiri). Metode ini memungkinkan peserta dari berbagai daerah tetap aktif berinteraksi dengan pengajar maupun sesama peserta.
Mendukung Transformasi SDM Aparatur
BPSDM PUPR terus berinovasi di era digital melalui pengembangan model pembelajaran Full e-Learning, Distance Learning, hingga Micro Learning, sejalan dengan semangat Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Program ini juga mendukung kebijakan pemerintah yang mewajibkan setiap ASN untuk mengikuti minimal 20 jam pelatihan kompetensi setiap tahun, sebagaimana diatur dalam PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS.
Selain itu, keberadaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BPSDM PU menjadi bagian penting dalam menjamin mutu dan daya saing ASN di bidang infrastruktur. “Sertifikat kompetensi bukan hanya pengakuan, tetapi juga bentuk jaminan bahwa ASN mampu melaksanakan pekerjaan secara profesional dan sesuai standar teknis,” ujar Sjofva menegaskan.
Pelatihan untuk ASN Berdaya Saing Tinggi
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi para peserta untuk memperdalam pemahaman teknis, memperluas jejaring profesional, serta meningkatkan kemampuan analisis terhadap berbagai permasalahan di lapangan.
“Kami berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi, menggali pengetahuan, dan mencari solusi atas tantangan pekerjaan yang dihadapi,” ujarnya.
Acara pembukaan diakhiri dengan pembacaan pantun khas Sjofva yang mencairkan suasana:
Ke Surabaya makan rawon setan,
Minumnya kelapa dengan es batu.
Selamat mengikuti pelatihan jembatan,
Wujudkan jembatan awet bermutu.
Dengan semangat pembelajaran dan kolaborasi, BPSDM PU meneguhkan komitmennya: memastikan setiap jembatan di Indonesia tak hanya berdiri megah, tetapi juga kokoh, aman, dan berumur panjang.