TEKNOLOGI PEMBORAN SUMUR AIR TANAH MEMUDAHKAN MASYARAKAT MENGAKSES SUMBER AIR BERSIH
Banyuwangi, Oktober 2024
Teknologi pemboran sumur air tanah memegang peranan penting dalam penyediaan air bersih di Indonesia. Di berbagai daerah, akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan, terutama di wilayah pedesaan atau daerah terpencil yang jauh dari jangkauan sistem distribusi air permukaan. Dalam situasi seperti ini, sumur air tanah menjadi solusi yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, baik untuk keperluan rumah tangga, pertanian, maupun industri.
Melalui teknologi pemboran sumur air tanah, masyarakat dapat mengakses sumber air bersih dari lapisan akuifer yang terletak di bawah permukaan tanah. Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan cadangan air yang tersembunyi dan tersebar di berbagai wilayah. Keunggulan teknologi ini adalah kemampuannya untuk menembus lapisan tanah yang dalam, sehingga dapat mencapai air tanah yang lebih stabil dan aman, bahkan di daerah yang mengalami musim kemarau panjang atau dengan curah hujan rendah.
Selain itu, keberadaan teknologi ini menjadi semakin penting di tengah meningkatnya kebutuhan akan air bersih yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, teknologi pemboran sumur air tanah memberikan solusi yang desentralisasi. Hali ini berarti masyarakat di berbagai wilayah memperoleh akses terhadap air bersih dengan cara yang lebih mandiri.
Dengan teknologi yang terus berkembang, teknik pemboran kini semakin efisien dan dapat menjamin pasokan air yang lebih konsisten, serta meminimalisir risiko eksploitasi berlebih terhadap sumber daya air tanah. Teknologi yang terus berkembang juga menuntut SDM untuk mempelajari agar kerja menjadi lebih optimal.
Pelatihan Teknologi Pemboran Sumur Air Tanah yang diselenggarakan secara klasikal di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VI Surabaya, adalah salah satu bentuk nyata BPSDM dalam meningkatkan kompetensi ASN PUPR dan ASN Dinas Daerah. Pelatihan ini dilaksanakan sejak 01 s.d 12 Oktober 2024 di #KampusPerubahan, diikuti oleh 19 peserta.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari 45 kegiatan Pelatihan Bidang SDA yang digagas Pusat Pengembangan Kompetensi SDA dan Permukiman. Dengan 93 jam pelajaran, yang setara 11 hari kerja, 4 hari diantaranya, para peserta diajak terjun langsung melihat proses pemboran sumur air tanah di Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Target yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan peserta akan kebijakan, peraturan, standar, dan prosedur nasional dalam pengeboran sumur air tanah serta pengelolaannya, dan tentu saja peserta mempelajari teknologi terbaru dibidang pemboran sumur air tanah. (SarahAkib)