Perkuat Sinergi, Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045

Bali, 24 Oktober 2025 — Suasana hangat Pulau Dewata menjadi saksi digelarnya Konsolidasi Program Pengembangan Kompetensi Tahun Anggaran 2026 oleh Balai Pengembangan Kompetensi (Bapekom) PU Wilayah VI Surabaya. Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU) ini menjadi momentum penting dalam menyatukan langkah dan visi penguatan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) di bidang ke-PU-an.
Acara dibuka langsung oleh Kepala BPSDM Kementerian PU yang diwakilkan oleh Sekretaris BPSDM Kementerian PU, yang menegaskan bahwa pengembangan sumber daya manusia menjadi fondasi utama keberhasilan pembangunan infrastruktur nasional. “Kementerian PU memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga produktivitas nasional. Karena itu, ASN di lingkungan PU harus terus beradaptasi dan memperkuat kompetensinya,” ujarnya.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa transformasi pengembangan SDM kini tengah diarahkan melalui pendekatan Corporate University (Corpu) — sistem pembelajaran terpadu yang memungkinkan pegawai belajar tidak hanya dari pelatihan struktural, tetapi juga dari lingkungan sosial dan pengalaman kerja sehari-hari. “Pembelajaran kini tak lagi terbatas di ruang kelas. ASN harus mampu belajar dari rekan kerja, dari pengalaman, bahkan dari tantangan lapangan,” tambahnya.
Selaras dengan Arah Indonesia Emas 2045
Kegiatan konsolidasi ini juga menjadi bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya misi untuk membangun SDM unggul dan profesional dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Melalui forum ini, BPSDM bersama seluruh unit kerja teknis berupaya menyusun strategi pengembangan kompetensi yang lebih relevan, terukur, dan adaptif terhadap dinamika pembangunan nasional.
“Pengembangan kompetensi ASN harus berbasis data dan kebutuhan nyata. Jenis, metode, dan materi pelatihan harus disesuaikan dengan karakteristik unit kerja serta tantangan di masing-masing wilayah,” jelas Sekretaris BPSDM.
Lima Fokus Strategi Penguatan SDM
Dalam arahannya, Sekretaris BPSDM menekankan lima fokus utama dalam konsolidasi ini:
-
Penguatan sinergi dan kolaborasi lintas instansi agar setiap program berjalan terpadu dan saling mendukung.
-
Fokus pada kebutuhan nyata organisasi, memastikan setiap pelatihan menjawab tantangan di lapangan.
-
Pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas akses pelatihan dan meningkatkan efisiensi pembelajaran.
-
Pengukuran dampak program melalui indikator yang jelas dan evaluasi berkala.
-
Pembangunan budaya belajar berkelanjutan agar ASN memiliki semangat belajar mandiri dan proaktif.
“ASN harus menjadi pembelajar sejati. Di tengah perubahan global yang cepat, kemampuan beradaptasi menjadi kunci keberhasilan,” tegasnya.
Sinergi dari Bali untuk Negeri
Konsolidasi di Bali dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian PU serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM daerah dari Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Forum ini menjadi wadah refleksi, evaluasi, sekaligus penyusunan arah kebijakan pengembangan SDM ke depan.
Melalui kegiatan ini, BPSDM Kementerian PU berharap terbangun sinergi yang solid untuk mencapai target PU 608 — tiga sasaran strategis yang meliputi efisiensi investasi dengan ICOR di bawah 6, pengentasan kemiskinan menuju 0 persen, dan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada 2029.
“Langkah besar menuju Indonesia Emas dimulai dari ASN yang unggul, profesional, dan berintegritas. Dan semua itu berawal dari sini — dari semangat konsolidasi di Pulau Dewata,” tutupnya.