Audit Keselamatan Jalan: ASN Bina Marga Siap Kawal Jalan Mantap 99 Persen

SURABAYA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus tancap gas memastikan setiap ruas jalan di Indonesia tak hanya fungsional, tapi juga aman bagi semua pengguna. Melalui Pelatihan Audit Keselamatan Jalan yang digelar di Balai Pengembangan Kompetensi (Bapekom) PU Wilayah VI Surabaya pada 30 Oktober hingga 7 November 2025, insan Bina Marga disiapkan menjadi garda terdepan dalam menciptakan infrastruktur berkeselamatan.
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PU, Apri Artoto, S.T., M.P.P.M., dalam suasana penuh semangat dan optimisme. Dalam sambutannya, Apri menegaskan bahwa keselamatan jalan bukan sekadar isu teknis, tetapi menjadi tanggung jawab moral sekaligus sosial bagi seluruh insan PU.
“Audit keselamatan bukan hanya memeriksa kondisi jalan, tapi menyelamatkan nyawa manusia,” tegasnya di hadapan peserta pelatihan, Kamis (30/10).
Menjawab Tantangan Infrastruktur 532 Ribu Kilometer Jalan
Dalam paparannya, Apri memaparkan bahwa panjang total jalan di Indonesia mencapai 532.152 kilometer, terdiri dari 50.623 km jalan nasional, 47.874 km jalan provinsi, dan 433.654 km jalan kabupaten/kota. Angka fantastis itu menjadi tantangan besar bagi Direktorat Jenderal Bina Marga untuk memastikan setiap ruasnya memenuhi standar jalan mantap 99 persen pada 2030, sesuai Visium Bina Marga 2030.
“Jalan bukan sekadar aspal dan beton. Ia adalah urat nadi ekonomi dan penghubung kehidupan sosial masyarakat. Maka setiap meter jalan harus aman dilalui,” ujarnya.
Melalui program crash course ini, para peserta dibekali kompetensi audit keselamatan yang mencakup seluruh tahapan pembangunan jalan—mulai perencanaan, desain, pelaksanaan, hingga operasional. Audit dilakukan dengan pendekatan sistematis dan independen untuk mendeteksi potensi bahaya sedini mungkin.
Blended Learning: Efisien, Interaktif, dan Aktual
Pelatihan ini diselenggarakan dalam format blended learning, perpaduan antara pembelajaran daring dan tatap muka. Format tersebut memungkinkan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia dapat terlibat aktif tanpa meninggalkan efektivitas pembelajaran.
Kerja sama antara Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan dengan Pusat Pengembangan Kompetensi Bina Marga, Pembiayaan Infrastruktur, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah ini disebut sebagai wujud nyata adaptasi BPSDM terhadap era digital dan efisiensi penyelenggaraan pelatihan.
“Teknologi harus menjadi alat untuk mempercepat peningkatan kompetensi, bukan penghalang. Karena tantangan infrastruktur ke depan semakin kompleks, dan SDM kita harus siap,” tambah Apri.
Fokus pada Keselamatan Pengguna Jalan
Audit keselamatan jalan menjadi penting mengingat masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang sebagian besar disebabkan oleh desain dan kondisi jalan yang tidak aman. Karena itu, pelatihan ini menekankan pendekatan human-centered design, dengan perhatian khusus pada kelompok rentan: pejalan kaki, pesepeda, hingga penyandang disabilitas.
Peserta juga dilatih untuk mampu memberikan rekomendasi konkret dan aplikatif guna mengurangi risiko kecelakaan serta meningkatkan keselamatan infrastruktur. “Kita ingin setiap auditor keselamatan jalan mampu menjadi agent of change di instansinya masing-masing,” kata Apri.
Sinergi dan Aksi Nyata
Selain materi teknis, pelatihan ini juga menjadi wadah memperkuat sinergi lintas sektor. Para peserta berasal dari berbagai instansi—baik pusat maupun daerah—yang terlibat langsung dalam perencanaan dan pengawasan infrastruktur jalan.
Apri berharap, pelatihan ini tak berhenti di ruang kelas. “Ilmu yang didapat harus diterjemahkan dalam tindakan nyata di lapangan. Audit keselamatan harus menjadi budaya kerja, bukan sekadar proyek pelatihan,” pesannya.
Di akhir sambutan, Apri menutup dengan pantun khas yang mengundang tawa sekaligus semangat peserta:
Dari Surabaya ke Bangkalan,
Mampir makan di rawon setan,
Selamat belajar audit keselamatan jalan,
Wujudkan jalan mantap berkeselamatan.
Menuju Infrastruktur yang Humanis dan Aman
Pelatihan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur jalan yang andal, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan meningkatnya kompetensi ASN di bidang audit keselamatan jalan, diharapkan tidak hanya kualitas fisik jalan yang meningkat, tetapi juga kesadaran keselamatan di setiap lini pembangunan.
Dengan demikian, Indonesia bukan hanya membangun jalan, tapi juga menjaga kehidupan di atasnya.