KLOP TALKSHOW Ke-50 : "STRATEGI PENGELOLAAN AIR UNTUK KETAHANAN PANGAN GENERASI MENDATANG"
Surabaya, Maret 2025
Mahfum bahwa ketersediaan air sangat berpengaruh pada ketahanan pangan. Dan salah satu tantangan besar terkait ketersediaan air adalah perubahan iklim.. Perubahan iklim menyebabkan pola curah hujan yang tidak menentu. Sering dijumpai beberapa daerah mengalami kekeringan yang parah, sementara daerah lain mengalami banjir yang lebih intens. Selain itu, peningkatan suhu pun ikut andil mengurangi ketersediaan air di permukaan dan air tanah.
Dalam upaya pencapaian ketahanan pangan, Jawa Timur pun menerapkan berbagai strategi demi tetap menjaga asa sebagai lumbung pangan di Indonesia. Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum, melalui BBWS Brantas, telah melakukan beberapa strategi pengelolaan air di wilayah layanannya, antara lain : Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air, dan Pengendalian daya rusak air
Dalam rangka mendukung target pemerintah mencapai ketahanan pangan, program yang telah dilakukan oleh BBWS Brantas adalah Pembangunan Bendungan (Semantok, Tugu, Bagong, Bajulmati), Melaksanakan Peningkatan dan Rehabilitasi Daerah Irigasi, Melaksanakan operasi dan pemeliharaan baik rutin dan berkala, dan Melaksanakan perbaikan saluran irigasi dengan melibatkan masyarakat melalui program P3-TGAI.
Selaian itu, dilakukan juga kerjasama dengan Kementerian Pertanian dalam memonitoring hasil peningkatan luas tanam (intensifikasi) pada daerah irigasi yang telah direhabilitasi, Melakukan percepatan pemanfaatan irigasi dari Bendungan yang telah selesai di bangun, Melaksanakan peningkatan dan rehabilitasi baik terhadap jaringan irigasi maupun bangunan utamanya seperti Bendung, dan Melaksanakan program modernisasi irigasi melalui teknologi informasi di daerah irigasi untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas air irigasi.
Dampak signifikan terhadap ketahanan pangan akibat efisiensi pengelolaan irigasi melalui teknologi informasi adalah pengelolaan irigasi yang lebih efektif dengan distribusi air yang lebih adil dan efisien dengan biaya investasi yang efisien, implementasi yang cepat, dan kemudahan dalam pemantauan serta pengelolaan. Hal ini tidak hanya mengurangi pemborosan air dan biaya operasional, tetapi juga meningkatkan indeks pertanaman secara signifikan, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan produksi pertanian serta pendapatan petani, dan mendukung perekonomian secara keseluruhan.
Demikan yang disampaikan Dr. Hendra Ahyadi, S.T., M.T., Kepala BBWS Brantas, dalam KLOP Talkshow yang diselenggarakan #KampusPerubahan pada 13 Maret 2025. Dengan mengambil tema "Strategi Pengelolaan Air Untuk Ketahanan Pangan Generasi Mendatang", diharapkan mampu menggugah generasi muda untuk sadar akan pentingnya menggunakan air secara bijak, karena imbasnya pada sesuatu yang lebih besar di masa mendatang.
Dan dibutuhkan inovasi, kolaborasi, serta komitmen yang kuat untuk memastikan Jawa Timur tetap menjadi lumbung pangan yang berkelanjutan, tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang, pungkas beliau.
Masih banyak hal menarik yang disampaikan beliau dalam talkshow tersebut. Bagi #SahabatPU yang belum sempat menyaksikan ilmu penting ini, masih bisa kok mengakses klop.pu.go.id (SarahAkib)