Penguatan SDM untuk Ketahanan Pangan, BPSDM PU Gelar Pelatihan SMOPI dan Embung di Surabaya
Surabaya, 30 Juli 2025 — Pemerintah terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi pembangunan nasional. Dalam rangka mendukung hal tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membuka secara resmi Pelatihan Teknologi Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) dan Perencanaan Teknis Embung di Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah VI Surabaya.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA Cipta Karya dan Prasarana Strategis, Dr. Doedoeng Zenal Arifin, S.T., M.T.,yang diwakilkan oleh Ibu Dr. Nurlia Sadikin, S.Si., M.T.selaku Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM dalam mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.
“Penguatan SDM menjadi salah satu pilar utama RPJMN 2025–2029. Kita semua memiliki peran dalam mewujudkan ASN yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global,” ujar Nurlia Sadikin dalam sambutannya.
Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan
Dalam sambutannya, Doedoeng menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya air secara optimal, khususnya untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menyampaikan bahwa kinerja operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi masih menghadapi sejumlah kendala, seperti sistem pencatatan yang belum real time dan pemanfaatan air yang belum efisien.
Sebagai jawaban atas tantangan ini, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Teknik Irigasi telah mengembangkan SMOPI—sebuah aplikasi digital untuk mendukung pelaporan OP irigasi secara cepat dan akurat.
Sementara itu, dalam konteks penguatan sektor pertanian, pembangunan embung disebut sebagai salah satu strategi penting. Embung berperan besar dalam menjaga ketersediaan air, khususnya di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau jaringan irigasi teknis.
“Embung bukan hanya penyangga produktivitas pertanian, tapi juga membuka potensi pengembangan ekonomi desa melalui perikanan, hortikultura, hingga agrowisata,” tambahnya.
Komitmen untuk ASN yang Lebih Kompeten
Pelatihan ini juga menjadi bentuk implementasi dari Undang-Undang No. 20 Tahun 2023 tentang ASN, yang mewajibkan setiap aparatur sipil negara untuk terus meningkatkan kapasitas melalui pelatihan dan pendidikan.
Program ini menggunakan metode e-learning untuk memberi fleksibilitas waktu belajar kepada peserta. BPSDM pun telah menetapkan standar kompetensi teknis ASN di bidang sumber daya air sebagaimana tercantum dalam Permen PU No. 7 Tahun 2020.
Ucapan Terima Kasih dan Harapan
Mengakhiri sambutannya, Dr. Nurlia Sadikin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk Ditjen SDA, para pengajar, fasilitator, serta panitia penyelenggara dari Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah VI Surabaya.
“Selamat belajar kepada seluruh peserta. Semoga pelatihan ini menambah ilmu dan membuka cara pandang baru dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya sebelum secara resmi membuka pelatihan.
Tak lupa, acara ditutup dengan sebuah pantun penyemangat:
Mentari pagi bersinar terang,
Semilir angin membawa harapan.
Mari bersama kita datang,
Untuk belajar dan tambahkan pengetahuan.