23 MEI 2025

|

12:56 WIB

WEBINER HASIL STUDI LAPANGAN PKA ANGKATAN III

09 Oktober 2020  /   BPSDM Kementerian PUPR       526


Yogyakarta, 8 Oktober 2020 – Sebagai bagian dari pembelajaran dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III, para peserta yang berjumlah 17 (tujuh belas) orang telah melaksanakan studi lapangan di Kabupaten Kulon Progo pada minggu lalu Jumat, 2 Oktober 2020. Studi lapangan dilaksanakan secara virtual dari Dinas Kominfo Kabupaten Kulon Progo, yang difasilitasi oleh Balai Penilaian Kompetensi PUPR Wilayah V Yogyakarta. 


Pertimbangan memilih studi lapangan di Kabupaten Kulon Progo karena kabupaten ini telah melakukan banyak inovasi dalam memberikan pelayanan kepada warganya. Empat kategori penghargaan dari Kementerian PAN-RB pada 2019, yaitu: penghargaan untuk kategori pelayanan publik terbaik untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu; Dinas Kependudukan, Catatan Sipil; RSUD Wates; dan Bupati Kulon Progo sebagai pembina pelayanan publik terbaik.   


Setelah selesai melaksanakan studi lapangan di Kabupaten Kulon Progo, para peserta diminta memaparkan hasil temuan mereka dalam sebuah acara virtual teleconference / webiner yang bertajuk, “Berbagi Pengalaman Hasil Studi Lapangan Kineria Organisasi” pada Kamis, (8/10). Biasanya dalam situasi normal kegiatan ini merupakan seminar kecil, tapi karena kondisi pandemi sekarang ini, maka dilakukan secara virtual.  


Dalam webinar ini, para peserta dibagi dalam dua kelompok. Widyaswara pendamping PKA Angkatan III, Sumardjono yang bertindak sebagai fasilitator diskusi memberikan pengantar tentang kepemimpinan dan manajemen kinerja serta peran pemimpin pada proses transformasi sebuah organisasi. Presentasi dalam diskusi diminta untuk menggunakan konsep kepemimpinan dan manajemen kinerja sebagai kerangka berpikir dalam menganalisis hasil studi lapangan di Kabupaten Kulon Progo.


Hasil temuan studi lapangan dari kelompok 1 (satu), yang dipresentasikan oleh Adi Umar Dani menyampaikan bahwa penerapan manajemen kinerja dan kedisiplinan dalam menerapkan planning, coaching, evaluating, dan rewarding telah berjalan dengan baik di Kabupaten Kulon Progo. Khusus untuk Dinas Kesehatan, penerapan inovasi pelayanan publik menjadi ‘faktor kunci’ dalam keberhasilan kinerja OPD (Organisasi Perangkat Daerah) ini. Keberhasilan yang dicapai sangat terkait dengan kepemimpinan Bupati, Wakil Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan yang berani melakukan inovasi dalam layanan kesehatan. 


Sementara dari kelompok 2 (dua), yang dipresentasikan oleh Melly Septiani memaparkan bahwa dibalik keberhasilan pembangunan di Kabupaten Kulon Progo, terdapat dua sosok pemimpin yang memiliki visi jangka panjang yang kuat dan juga keberpihakan yang tinggi kepada masyarakat yaitu Hasto Wardoyo Bupati Kulon Progo 2011 – 2019 dan dilanjutkan oleh Sutedjo Bupati Kulon Progo petahana. Visi membangun kemandirian yang memberdayakan masyarakat tercermin dalam pelaksanaan program “Bela-Beliku”, yang merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk mengubah cara berpikir seluruh warganya agar mencintai dan membeli serta menggunakan produk sendiri atau lokal.


Kesimpulan dari hasil studi lapangan paserta PKA Angkatan III adalah: 

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo di bawah kepemimpinan Sutedjo dalam mewujudkan visi kemandirian Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan kualitas kehidupan warganya fokus pada dua hal yaitu; bidang kesehatan dan pendidikan karakter bagi warganya.


Di bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah menyediakan jaminan kesehatan bagi warga masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan, menerapkan program rumah sakit tanpa kelas, membuat aplikasi ‘Bumil-ku’ untuk pemantauan ibu hamil dan berat bayi lahir rendah, digitalisasi data pasien sehingga pelayanan Puskesmas bisa personal dan bisa memberikan layanan telemedicine. Inovasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, sangat membantu terutama bagi pasien di daerah pelosok dan bisa dilaksanakan di masa pandemi Covid-19. 


Sedangkan dari segi pendidikan karakter, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berhasil mengajak segenap warganya untuk mengubah pola pikir dengan bangga membeli dan menggunakan produk lokal. Untuk mendukung program ‘Bela Beliku’, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk melindungi dan memberdayakan warganya. Ada aturan-aturan yang dikeluarkan, yaitu; perlindungan dan pemberdayaan pasar tradisional, penataan pusat perbelanjaan moderen, bantuan pengurusan hak paten, kemudahan pengurusan izin usaha bagi UMKM. 


Turut hadir mengikuti webinar, ‘Berbagi Pengalaman Hasil Studi Lapangan Kineria Organisasi’ Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Sugiyartanto. Dalam sambutan penutup webinar, Ia berharap para peserta setelah mengikuti PKA akan meningkat pengetahuan dan kinerjanya. Ia juga mengingatkan para peserta untuk tidak cepat puas dengan ilmu yang didapat dan selalu berusaha mencari ilmu dan pengalaman.