PESERTA PELATIHAN DIBEKALI CONTOH PRAKTIS IMPLEMENTASI PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN TPA DAN IPLT
Banjarmasin, 01 Agustus 2022 – Peningkatan kualitas permukiman yang layak, sehat dan aman menuju smart living salah satunya melalui pengelolaan persampahan dan air limbah domestik yang mumpuni. Saat ini, pembangunan infrastruktur persampahan dan air limbah domestik, telah berkontribusi bagi peningkatan cakupan pelayanan sanitasi dengan capaian 10.207.619 rumah tangga yang terlayani infrastruktur air limbah dan persampahan dan rencana pembangunan TPA baru sebanyak 389 unit pada tahun 2024. Mendukung hal tersebut BPSDM melalui Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VII Banjarmasin menyelenggarakan Pelatihan Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi Tempat Pemrosesan Akhir dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (TPA dan IPLT) secara Distance Learning yang dibuka secara resmi Senin (1/8).
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman diwakili Kepala Bidang Manajemen Sistem dan Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi, Fitri Riandini dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) merupakan bagian dari sistem sanitasi perkotaan, hal tersebut seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan produksi sampah dan limbah rumah tangga dari masyarakat. Salah satu Program Nasional di setiap daerah terkait sarana dan prasarana persampahan yaitu penyediaan TPA sebagai konsep keberlanjutan manajemen pengelolaan sampah. TPA dan IPLT disediakan oleh pemerintah sebagai bentuk tanggungjawab terhadap pelayanan kepada masyarakat.
"Maka dari itu, Pelatihan Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi TPA dan IPLT merupakan upaya dan pendekatan untuk membekali pemahaman di bidang Sanitasi, dalam menunjang Peningkatan Kualitas Penyehatan Lingkungan Permukiman,"ujar Fitri.
Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, Tanozisochi Lase mengapresiasi BPSDM yang menyusun program pelatihan ini yang tidak hanya membekali peserta dengan kemampuan secara teori, namun juga contoh-contoh praktis implementasi berdasarkan pengalaman para instruktur dan narasumber serta Studi lapangan, "Studi Kasus dan diskusi kelompok. Semoga setelah mengikuti pelatihan para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh, dapat berinovasi serta memahami seluruh sektor Sanitasi, sehingga dapat tercipta keterpaduan antar sektor pada setiap Balai Prasarana Permukiman Wilayah di seluruh Indonesia,"ujar Tanozisochi.
Pelatihan Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi TPA dan IPLT diikuti sebanyak 26 orang peserta, berasal dari Direktorat Jenderal Cipta Karya 21 orang dan Dinas PUPR sebanyak 5 orang peserta. Adapun Tenaga Pengajar adalah Widyaiswara, Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Terkait di Lingkungan Kementerian PUPR.
Pola pelatihan Distance Learning (pembelajaran jarak jauh) melalui aplikasi zoom meeting mulai tanggal 1 sampai 12 Agustus 2022 dengan total 66 Jam Pelajaran. Dengan Materi diantaranya; Prinsip-prinsip pengawasan dan pengendalian pembangunan TPA dan IPLT; Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, dan Rehabilitasi pembangunan sarana dan prasarana di TPA dan IPLT.