PESERTA MERASAKAN MANFAAT PELATIHAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS UNTUK DITERAPKAN
Jayapura, 6 Oktober 2021. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Pusbangkom JPW) telah usai menyelenggarakan Pelatihan Perencanaan Teknis Pembangunan Rumah Khusus, Selasa (5/10).
Pembelajaran menggunakan metode pelatihan nonklasikal secara distance learning dengan difasilitasi oleh Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IX Jayapura ini berhasil meluluskan 16 ASN PUPR. 3 (tiga) peserta diantaranya meraih predikat peserta terbaik, yakni: Agus dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II di peringkat terbaik pertama predikat Memuaskan; Reni Warti dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera IV di peringkat terbaik kedua Predikat Memuaskan; dan Rachmat Pramudji dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II di peringkat terbaik ketiga Predikat Memuaskan.
Dalam kesempatan ini, salah satu peserta pelatihan Agus mengaku memperoleh banyak manfaat dari substansi yang diajarkan dalam pelatihan ini. Hampir seluruh materi dinilainya sangat bermanfaat untuk diimplementasikan, mulai dari perencanaan tapak sampai pada pemilihan tipologi pondasi rumah khusus. Namun, dari seluruh rangkaian pelatihan tersebut, subjek ajar yang paling bermanfaat baginya adalah review perencanaan tapak sebab merupakan awal dari proses perencanaan rumah khusus dan sangat berdampak pada penentuan tipologi rumah. Selain itu penerapan konsep berwawasan lingkungan, penerapan kearifan lokal kawasan/rumah, juga penerapan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan disabilitas merupakan pengetahuan lainnya yang juga dinilai sangat bermanfaat.
Agus menambahkan dengan mengikuti pelatihan ini turut mengubah cara berpikir dirinya dalam menentukan strategi bekerja di bidang pekerjaannya ke depan. “Pelatihan ini sangat penting dalam pelaksanaan dilapangan, karena dengan mengikuti pelatihan maka rambu-rambu/teori-teori aplikasi dan penerapannya di lapangan kita ketahui sehingga meminimalisir kesalahan yang terjadi di lapangan,” pungkas Agus.
Terlepas dari kebermanfaatan yang telah disebutkan, mewakili seluruh peserta, Agus merekomendasikan pelatihan sebaiknya tetap dilaksanakan secara klasikal (offline). Masukan tersebut mempertimbangkan banyaknya praktek atau contoh kasus dalam pelatihan ini yang perlu disaksikan secara langsung di lapangan. Tujuan lainnya adalah untuk meminimalisir persepsi dan daya tangkap yang keliru dari peserta. “Secara substansi perlu mendatangkan praktisi dilapangan seperti kasatker/ppk ataupun MK disesuaikan dengan lokasi studi kasus,” tambah Agus.
Koordinator Bidang Tugas Teknik dan Materi Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Ipah Saripah mewakili Kepala Pusbangkom JPW dalam sambutan penutup pelatihan mengatakan berdasarkan Evaluasi Pusbangkom JPW, pelatihan telah berjalan dan mengisyaratkan capaian memuaskan dalam pelatihan dengan materi dan video ajar terbarukan.
Ipah berharap dengan terlaksananya pelatihan ini dapat memberikan manfaat sesuai dengan harapan yaitu untuk meningkatkan kompetensi pegawai dan sebagai jalan pengembangan karier serta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Selain itu, diharapkan pula peran peserta untuk menularkan pengetahuan yang didapat kepada teman kerjanya.