30 MEI 2025

|

10:14 WIB

KEMENTERIAN PU MATANGKAN MODUL PELATIHAN UNTUK WOMEN LEADERSHIP TRAINING

28 Mei 2025  /   BPSDM Kementerian PUPR       35

Jakarta, 28 Mei 2025 – Komitmen Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) dalam mendukung pemimpin perempuan di sektor infrastruktur terus diperkuat. Hari ini, Rabu (28/5), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PU bersama KIAT (Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur) menggelar pembahasan final modul Kepemimpinan Perempuan di Sektor Infrastruktur, bertempat di kantor KIAT, RDTX Square, Jakarta.

Pertemuan ini merupakan bagian dari persiapan Program PAVE (Promoting Advancement of Women in Indonesia’s Infrastructure Sector), khususnya pelatihan yang akan digelar pada 3–4 Juni 2025. Hadir langsung Kepala BPSDM PUPR, Canka A. S. Putri, serta sejumlah perwakilan dari mitra pelaksana, seperti Anupma Jain (Deputy Director GEDSI KIAT, hadir secara daring), Savina (Team Leader PAVE), Erny Murniasih (Deputy Director of Infrastructure Policy), serta jajaran pimpinan dari IBCWE (Indonesia Business Coalition for Women Empowerment).

Dalam forum tersebut, seluruh peserta aktif menyampaikan masukan strategis untuk menyempurnakan struktur, pendekatan, dan konten pelatihan, agar benar-benar kontekstual dan relevan dengan kebutuhan pegawai perempuan di lingkungan Kementerian PU.

“Pelatihan ini tidak hanya bertujuan membekali peserta dengan teori kepemimpinan, tapi juga mendorong transformasi pola pikir dan keberanian mengambil keputusan,” ujar Canka.

Materi pelatihan dikembangkan berdasarkan pengalaman KIAT dalam menyelenggarakan pelatihan serupa di berbagai institusi, lalu disesuaikan dengan tantangan unik di sektor infrastruktur. Fokus utama mencakup refleksi diri, pengenalan bias, konsep interseksionalitas, hingga simulasi peran (role play) untuk memahami dinamika kepemimpinan di berbagai konteks.

Canka juga menekankan pentingnya pendekatan yang tailor made. “Karakter pekerjaan setiap unit organisasi di Kementerian PU sangat beragam. Modul pelatihan harus responsif terhadap konteks masing-masing, bukan satu resep untuk semua,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menciptakan ruang belajar yang aman dan suportif, dengan menjaga kerahasiaan data dan pengalaman pribadi yang dibagikan peserta selama pelatihan berlangsung.

Sementara itu, pihak KIAT menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang dalam tiga tahap: menumbuhkan kesadaran, mendorong kemauan bertindak, dan menggerakkan aksi nyata. Sebagai penutup, peserta akan menyusun rencana aksi (action plan) baik secara individu maupun kelompok, yang progresnya akan dipantau satu bulan kemudian.

Sebagai langkah lanjutan, hasil pelatihan dan seluruh rangkaian kegiatan PAVE akan diintegrasikan ke dalam platform pembelajaran digital pembelajaran Kementerian PU, yaitu KLOP. Selain itu, hasil yang relevan juga akan disampaikan kepada Kementerian PAN dan RB sebagai bagian dari advokasi kebijakan yang mendukung kepemimpinan perempuan dalam birokrasi nasional.

Dengan finalisasi modul hari ini, pelatihan mendatang diharapkan tak hanya sukses secara teknis, tetapi juga menjadi katalis perubahan budaya kerja yang lebih inklusif, reflektif, dan mendukung lahirnya pemimpin perempuan tangguh di sektor infrastruktur.