25 MEI 2025

|

15:24 WIB

PELATIHAN MANAJEMEN MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI WUJUDKAN INFRASTRUKTUR KONSTRUKSI YANG HANDAL

14 Juni 2020  /   BPSDM Kementerian PUPR       854

Banjarmasin, 14 Juni 2020 - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menutup Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi yang diselenggarakan Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin (13/6). Pelatihan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode distance learning tersebut telah berlangsung pada tanggal 8 Juni s/d 12 Juni 2020, dengan diikuti 40 orang peserta.


Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Moeh. Adam, dalam sambutannya melalui konferensi video, mengatakan hal mendasar dilaksanakannya Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi, adalah untuk memahami regulasi/petunjuk teknis terkait acuan pelaksanaan penjaminan mutu dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi bagi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.


Sesuai dengan Undang Undang Jasa Konstruksi Nomor 02 tahun 2017 Pasal 59 ayat 3, standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan konstruksi paling sedikit meliputi standar mutu bahan, standar mutu peralatan, standar keselamatan dan kesehatan kerja, dan standar mutu hasil pelaksanaan jasa konstruksi. Dalam pelaksanaan suatu proyek dibutuhkan suatu pengendalian agar proyek yang sedang dikerjakan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada tahap persiapan.


Sasaran pengelolaan proyek (project management) dalam pelaksanaan proyek konstruksi, disamping biaya dan jadwal juga pemenuhan persyaratan mutu. Perlu juga dipahami, bahwa penanganan masalah mutu dimulai sejak awal sampai proyek dinyatakan selesai. Pada priode tersebut penyelenggaraan proyek dibagi menjadi pekerjaan spesifik yang kemudian diserahkan kepada masing-masing bidang/unit sesuai keahlian. Dengan demikian semua pihak memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga kualitas/mutu bila melaksanakan tugasnya dengan benar dan tepat dari segi mutu, atau dengan kata lain harus selalu berorientasi kepada mutu.


Diakhir sambutannya, Moeh. Adam berharap dengan mengikuti pelatihan tersebut para peserta dapat memahami soal pengaturan, terkait dengan penjaminan mutu dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi, sehingga bisa menghasilkan SDM bidang konstruksi yang kompeten dan berintegritas dalam rangka mendukung penyediaan infrastruktur bidang konstruksi yang handal. (Datin)