MENJAGA JEMBATAN INDONESIA: BPSDM GELAR PELATIHAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JEMBATAN
Palembang, 21 Juli 2025 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melalui Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah II Palembang menyelenggarakan Pelatihan Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan secara distance learning pada Senin (21/07).
Pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Bina Marga, Pembiayaan Infrastruktur, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Sjofva Rosliansjah. Dalam sambutannya, Sjofva menekankan pentingnya menjaga keandalan, keamanan, dan keberlanjutan fungsi jembatan di Indonesia.
"Jembatan merupakan prasarana vital dalam jaringan jalan nasional. Keandalannya sangat memengaruhi mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya. Menurut data Direktorat Jenderal Bina Marga, hingga 2024 terdapat lebih dari 18.000 unit jembatan dengan total panjang ekuivalen mencapai 524.512 meter di ruas jalan nasional. Tak sedikit dari jumlah tersebut yang telah berusia di atas 30 tahun, bahkan melebihi masa layan desainnya.
Sjofva menyoroti tantangan besar dalam menjaga keandalan jembatan, mulai dari tahap konstruksi hingga pemeliharaan dan rehabilitasi. Ia mengingatkan bahwa insiden kerusakan atau runtuhnya jembatan kerap disebabkan oleh perencanaan yang tidak tepat, pelaksanaan yang menyimpang dari standar, hingga lemahnya sistem pengendalian.
“Pelatihan ini sangat penting. Kegiatan ini dirancang untuk membekali para ASN dan pelaku teknis dengan kompetensi dalam pengendalian pekerjaan jembatan secara menyeluruh meliputi pemahaman teknis, prosedur pengawasan, pelaporan, hingga penanganan risiko,” ujar Sjofva.
Ia juga menegaskan bahwa pengendalian pekerjaan jembatan bukan hanya soal menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sesuai spesifikasi, tetapi juga menjadi jaminan mutu dan keselamatan infrastruktur.
Pelatihan yang diikuti oleh 35 peserta dari lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga ini akan berlangsung selama 10 hari dengan total 75 jam pelajaran. Para peserta diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas pengendalian pelaksanaan pekerjaan jembatan di lapangan.