10 AGUSTUS 2025

|

14:21 WIB

MELATIH PERENCANA AIR TANAH MELALUI PELATIHAN TEKNOLOGI GEOLISTRIK

05 April 2021  /   BPSDM Kementerian PUPR       549

Surabaya, 05 April 2021 - Untuk melakukan pengelolaan air tanah yang efisien dan berkelanjutan, dibutuhkan Sumber Daya Manusia pengelola air tanah yang kompeten juga. Untuk itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman (Pusbangkom SDA dan Permukiman) telah melaksanakan Pelatihan Teknologi Geolistrik untuk Perencanaan Air Tanah dengan Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah VI Surabaya sebagai pelaksananya.


Ruhban Ruzziyatno selaku Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA dan Permukiman dalam sambutannya menegaskan bahwa pemanfaatan air tanah sangat mahal. Banyak aspek yang harus kita pertimbangkan sebelum mengembangkan air tanah. Selain segi biaya, juga perlu diperhatikan cadangan air tanahnya. Untuk itu, seorang ahli perencana air tanah hendaknya menghitung secara akurat berapa besar debit air tanah yang boleh diambil agar cadangan air tanah tetap terjaga.


Air tanah merupakan salah satu sumber air untuk mensuplai kebutuhan manusia. Namun, pengembangan air tanah lebih rumit daripada pengembangan air permukaan, karena ketersediaan dan potensinya tidak dapat dilihat langsung.


“Melalui survey geolistrik ini, kita mendapatkan gambaran potensi cadangan air yang ada di dalam tanah dan kemudian memberikan pertimbangan teknis untuk batasan pemanfaatannya. Dengan demikian, pemanfaatan air tanah dapat kita lakukan secara efisien dan berkelanjutan. 


Ruhban mengatakan,"Walaupun pelatihan ini dilaksanakan secara daring, kami berharap dapat memberikan bekal pengetahuan yang bermanfaat bagi peserta sekalian dalam pekerjaan di lapangan. Video-video interaktif telah dibuat sebagai pengganti OJT lapangan yang tidak bisa laksanakan karena kondisi pandemi saat ini. Semoga hal ini dapat melengkapi materi pelatihan disamping modul yang telah disediakan." 


Berdasarkan rekap hasil evaluasi terhadap peserta dari unsur-unsur yang di nilai baik akademik maupun non akademik peserta yang dinyatakan tidak lulus ada sebanyak 2 orang, sedangkan yang di nyatakan lulus berjumlah 31 orang. Sebagai penghargaan, Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah VI Surabaya memberikan piagam kepada ketiga peserta terbaik yaitu, Ary Firmana dari Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi, Angelia Sri Ulina dari Direktorat Air Tanah dan Air Baku, dan Andrean Rahady Juanizar dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan V Tanjung Selor.