KEMENTERIAN PUPR MENYELENGGARAKAN WEBINAR UTILIZATION OF WATER RESOURCES INFORMATION SYSTEM (WRIS) IN INTEGRATED FLOOD CONTROL
Bandung, Selasa(31/01) – Water Resources Informasi System (WRIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menghasilkan informasi mengenai kondisi dan pengelolaan sumber daya air yang meliputi hidrologi, hidroklimatologi, dan hidrogeologi. WRIS biasanya dilengkapi dengan Flood Early Warning System (FEWS) untuk memprediksi kejadian banjir dan daerah genangannya. WRIS juga dapat digunakan untuk mengevaluasi keefektifan tindakan pengendalian banjir, seperti tanggul dan bendungan, dan untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan.
Indonesia ditunjuk oleh World Meteorological Organization (WMO) sebagai Regional Training Center (RTC) untuk Regional Association V (RA-V) yang mencakup wilayah Pasifik Selatan dan Samudra Hindia Tenggara. Di Indonesia, WRIS dikelola oleh 3 instansi pemerintah yaitu Kemterian PUPR, BMKG dan Kementerian ESDM.
Kementerian PUPR sebagai pengelola WRIS melalui BPSDM melaksanakan “Webinar: Utilization of Water Resources Information System (WRIS) in Integrated Flood Control” sebagai upaya untuk transfer pengetahuan terkait pemanfaatan WRIS dalam pengendalian banjir terpadu. Webinar dilaksanakan pada Selasa (31/01) dan dibuka langsung oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid. Jumlah peserta yang hadir adalah 563 peserta, terdiri dari 551 WNI dan 12 WNA yang berasal dari kalangan pegawai PUPR, ahli hidrologi, akademisi, praktisi dan lainnya.
Narasumber untuk webinar ini adalah Dr. Muhammad Rizal (Direktur Pengembangan Teknik SDA - Kementerian PUPR), Mr. Heru Ramanda (Subkoordinator Perencanaan Teknis dan Kelembagaan - Direktorat Operasi dan Pemeliharaan SDA - Kementerian PUPR), Mr. Dadang Muhamad Yahya (PPK Pengelolaan SDA - Badan Daerah Aliran Sungai Ciliwung Cisadane - Kementerian PUPR), dan Dr. Agie Wandala Putra (Sub Koordinator Cuaca Peringatan Dini, BMKG). Dan dimoderatori oleh Prof. Eko Winar Irianto, serta dihadiri oleh Prof. Waluyo Hatmoko dan Dr. Arie Setiadi Moerwanto sebagai panelis.
Mengutip dari sambutan Khalawi AH, “Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Meski tidak selalu menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini tetap saja merusak infrastruktur secara signifikan dan mengganggu stabilitas ekonomi masyarakat. Pengendalian banjir dilakukan untuk mengurangi atau mencegah dampak buruk air banjir: mengenali besarnya debit banjir, mengisolasi daerah genangan banjir, mengurangi ketinggian elevasi air banjir. ” Khalawi AH menegaskan bahwa data memiliki peran yang penting untuk mengendalikan banjir.
Tujuan dari webinar ini adalah agar para peserta baik dari Indonesia maupun dari RA-V lainnya dapat mendapatkan pemahaman tentang pemanfaatan WRIS dalam pengendalian banjir terpadu dan dapat berpartisipasi serta berkontribusi dalam pengendalian banjir sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing.