BPSDM BERI EDUKASI INSAN PUPR TERHADAP PERKEMBANGAN TIK DAN ANCAMAN SIBER
Palembang, 2 Oktober 2024 – Semakin tingginya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka semakin besar pula tingkat kejahatan siber (cyber crime). Itulah dilema yang kita hadapi dalam dunia digital. Cyber crime itu sendiri mencakup segala bentuk akses ilegal terhadap suatu transmisi data, artinya berbagai kegiatan tidak sah dalam suatu sistem komputer termasuk dalam suatu tindak kejahatan. Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tercatat sekitar 279,84 juta serangan siber di Indonesia pada tahun 2023. Tingginya angka serangan siber yang terjadi di Indonesia menjadi perhatian khusus oleh pemerintah, terlebih dengan adanya serangan siber pada Pusat Data Nasional yang baru-baru ini terjadi.
Sebagai upaya pencegahan kejahatan siber, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen bersama Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah II Palembang menyelenggarakan Webinar Keamanan Cyber di Dunia Digital, Rabu (2/10). Tujuan webinar ini adalah untuk mengedukasi insan PUPR terhadap perkembangan teknologi informasi dan ancaman cyber, serta meningkatkan kesadaran insan PUPR atas pengamanan atau perlindungan data.
Mewakili Kepala BPSDM, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen Moeh. Adam dalam sambutannya mengungkapkan, “Jadi TIK ini ibarat sebilah pisau, mempunyai dua sisi berbeda. Bisa digunakan untuk menghasilkan kebaikan maupun kejahatan, tergantung dari penggunanya.” Terjadinya kejahatan siber juga disebabkan kecenderungan masyarakat yang kurang bertanggung jawab dalam bermedia sosial dan ingin menjadi orang pertama untuk menyebarkan informasi.
Selain penerbitan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024, upaya pemerintah untuk menangani kejahatan siber juga ditunjukkan melalui pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang akan terus memantau upaya pengelolaan PDN dan backup data. “Melalui webinar ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, dalam rangka menghadapi ancaman cyber crime yang terjadi di sekitar kita,” tutup Adam.
Pada materi pertama tentang Plus Minus Digitalisasi bagi Milenial, dipaparkan oleh Alfonsus Sucahyo Hariaji dari Pusat Data dan Informasi, Sekretariat Jenderal, Kementerian PUPR. Kemudian materi kedua mengenai Cyber Crime “Strategi dan Solusi Menghadapi Kejahatan Cyber”, dipaparkan oleh Benfano Soewito dari Universitas Bina Nusantara. Webinar ini diikuti oleh 320 orang peserta yang terdiri dari 251 orang melalui Zoom dan 93 orang melalui kanal Youtube, di mana bagi peserta yang telah mendaftar ke Sibangkoman akan mendapatkan e-sertifikat.