20 KARYASISWA MAGISTER SUPER SPESIALIS AKUNTANSI PUBLIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA SELESAIKAN PERKULIAHAN SEMESTER 1
Malang, 23 Juli 2022- Seperti yang kita ketahui bersama tahun 2020-2024, pembangunan SDM menjadi salah satu agenda pemerintah, yaitu mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Undang investasi seluas-luasnya untuk buka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, APBN yang fokus dan tepat sasaran. Untuk itu, salah satu cara untuk mendukung SDM unggul, telah dirintis program pendidikan Magister Super Spesialis Teknik dengan 4 (empat) Perguruan Tinggi yaitu UGM, UNDIP, ITB dan ITS sejak tahun 2020 serta Magister Super Spesialis Non Teknik dengan 5 (lima) Perguruan Tinggi, yaitu UI, UB, UNHAS, UNAND dan BINUS yang telah dibuka pada tahun 2022.
Dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan Pendidikan Kedinasan antara Kementerian PUPR dan Perguruan Tinggi Mitra, BPSDM melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kemajuan studi Karyasiswa Magister Super Spesialis Prodi Akuntansi Sektor Publik Universitas Brawijaya pada Sabtu (23/7) di Malang.
Program Magister Super Spesialis dibentuk untuk membangun SDM Kementerian PUPR yang Unggul dan Handal, memiliki keahlian spesifik serta peka terhadap permasalahan lapangan.
Dalam sambutan pembukanya Kepala BPSDM Khalawi A.H menyampaikan,”Program Studi Akuntansi Sektor Publik ini diharapkan akan menghasilkan ahli keuangan yang mampu berpikir analitis untuk mencari alternatif pembiayaan kreatif penyelenggaraan infrastruktur. Program Magister Akuntansi Sektor Publik diharapkan dapat melahirkan ahli-ahli yang tidak hanya memahami sistem keuangan namun juga mampu melakukan Analisa pembiayaan kreatif untuk pembangunan infrastruktur."
“Program Magister Super Spesialis Non Teknis harus sama dengan Magister Super Spesialis Teknis, yang lebih mengarah pada aspek lapangan. Satu hal yang ingin didapatkan terkait akuntansi publik adalah standar terkait pelaporan PUPR dan evaluasi aset, yang selalu menjadi tantangan. Kaitannya bagaimana menghitung outcome investasi infrastruktur di suatu wilayah, termasuk bisnis PUPR kaitannya dengan KPBU,"tambah Khalawi A.H.
Kordinator Tim Pakar Pengembangan SDM Arie Setiadi Moerwanto juga menambahkan,” Ide Super Spesialis ini adalah sambil sekolah juga untuk menghadapi tantangan di Kementerian PUPR, sehingga program pendidikan ini dimanfaatkan melalui learning by doing. Prodi ini bisa menjawab tantangan Kementerian PUPR tidak hanya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tetapi juga lebih dari itu.” Ari Setiadi menyampaikan saran terhadap magang yakni di BPKP untuk mendalami pemerintahan berbasis resiko atau BPJT kaitannya dengan audit eksternal, termasuk magang ke BUJT, kaitannya bagaimana dengan outcome infrastruktur di suatu wilayah, bisa membuktikan hitungan untuk ekonomi secara regional.
Magister Akuntansi Sektor Publik Univ. Brawijaya diikuti 20 Karyasiswa Kementerian PUPR dimana progres pendidikan selama semester 1 mendapatkan rata rata Indeks Prestasi (IP) 3,8 dengan 4 karyasiswa diantaranya mendapatkan IP sebesar 4. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris BPSDM Achmad Subkhi, Kepala Pusbangkom Manajemen Moeh. Adam, Staf Khusus Kementerian PUPR Binsar Simanjuntak, Widyaiswara PUPR dan Kaprodi Magister Akuntansi UB Noval Adib.
Adapun diantaranya mata kuliah yang diajarkan selama semester 1 yaitu; Sistem dan Standar Akuntansi Pemerintahan; Akuntansi dan Pelaporan Keuangan; Manajemen Keuangan Proyek Infrastruktur; Manajemen Kinerja Pemerintahan Berbasis Risiko; Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi; Tata Kelola dan Audit Internal Berbasis Risiko.