Penutupan Pelatihan Perencanaan Teknis Embung: Bekal SDM untuk Wujudkan Ketahanan Pangan dan Air Nasional
Surabaya, 20 Agustus 2025 – Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah VI Surabaya resmi menutup pelatihan Perencanaan Teknis Embung yang digelar sejak beberapa waktu lalu. Acara penutupan yang berlangsung hangat ini dihadiri oleh pejabat Kementerian Pekerjaan Umum, para pengajar, serta puluhan peserta yang telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Prasarana Strategis, Dr. Ir. Doedoeng Zaenal Arifin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya embung sebagai infrastruktur strategis untuk mendukung Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran. Embung, menurutnya, bukan sekadar bangunan penampung air, tetapi fondasi bagi kemandirian bangsa di bidang pangan.
“Embung berperan besar dalam menyediakan ketahanan air pertanian, mengurangi ketergantungan impor, sekaligus memperkuat kedaulatan pangan nasional. Lebih dari itu, embung juga mendukung hilirisasi agro-industri pedesaan serta menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Lebih dari Sekadar Teknis
Dalam paparannya, Doedoeng menjelaskan bahwa perencanaan teknis embung harus dilakukan secara komprehensif. Mulai dari analisis hidrologi, geoteknik, topografi, hingga integrasi dengan sistem irigasi yang sudah ada. Namun, ia menekankan bahwa faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan tak boleh dikesampingkan.
“Embung yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan lokal, mendapat dukungan masyarakat, serta bisa berkelanjutan dalam jangka panjang,” tambahnya.
Harapan Jangka Panjang
Melalui pelatihan ini, diharapkan lahir tenaga-tenaga ahli yang mampu merencanakan embung dengan standar tinggi dan memanfaatkan teknologi modern, seperti GIS serta perangkat lunak pemodelan. Dengan begitu, kualitas perencanaan embung di Indonesia akan lebih terstandar, berorientasi lingkungan, dan membawa manfaat nyata terutama di daerah rawan kekeringan.
“Kami ingin para peserta membawa pulang bekal ilmu ini, bukan hanya sebagai pengetahuan, tetapi juga sebagai pengabdian nyata untuk negeri,” tegas Doedoeng.
Ucapan Terima Kasih
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya pelatihan, mulai dari Ditjen SDA, Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah VI, para fasilitator, hingga peserta yang tekun mengikuti seluruh sesi.
Acara penutupan kemudian ditutup dengan pantun yang mengundang senyum para hadirin:
Burung merpati terbang pulang,
Kembali ke sarang di sore hari.
Ilmu perencanaan teknis embung telah kita kuasai,
Waktunya berbakti untuk negeri.
Dengan penuh harapan, pelatihan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mencetak SDM unggul di bidang perencanaan infrastruktur air—demi terwujudnya Indonesia yang mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan.