PELATIHAN REFLEKSI & AKTUALISASI INTEGRITAS SEBAGAI CANDRADIMUKA TERCETAKNYA 43 DUTA PRESTASI

Surabaya, Juli 2024

Berbicara tentang pencegahan korupsi berarti berbicara tentang integritas. Mereka yang berintegritas berarti memiliki pola pikir, perasaan, perkataan, dan perbuatan sesuai dengan semua norma yang ada (agama, kesusilaan, kesopanan, hukum, dan kebiasaan), “Dan, integritas itu tanpa batas,”

Secara etimologis, Integritas berasal dari bahasa latin integer yang berarti keseluruhan atau lengkap (Fachrudin, 2013). Integritas didefinisikan sebagai sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.

Sebagai kementerian yang mengemban amanah dalam membangun dan mengelola infrastruktur, Kementerian PUPR memiliki tantangan besar karena harus mengelola anggaran ratusan triliun. Di tahun 2024 ini saja, ada Rp162,399 triliun jumlah anggaran yang harus dikelola dengan total 35.389 paket proyek, dan hampir Rp2.330 triliun aset.

Di sisi lain, unit kerja kementerian juga sangat besar. Dengan total 10 Unit Organisasi, 192 Balai, 703 Satuan Kerja, 1.552 PPK, dan 39.188 Pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia, tentu diperlukan strategi holistik yang harus ditempuh oleh seluruh elemen sebagai upaya penguatan integritas agar dapat mengendalikan potensi terjadinya fraud.

Sebagai bentuk komitmen membangun budaya anti korupsi, Kementerian PUPR, melalui Inspektorat Jenderal menyelenggarakan “PELATIHAN REFLEKSI DAN AKTUALISASI INTEGRITAS (PRESTASI) KEMENTERIAN PUPR Batch II Tahun 2024” yang bertempat di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VI Surabaya.

Pelatihan yang berlangsung dari 23 s.d 25 Juli 2024 ini adalah kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hadir 43 Pejabat Tinggi Pratama dan Pejabat Administrator dari berbagai unit organisasi Kementerian PUPR sebagai peserta.

Inspektur Jenderal Kementerian PUPR, Ir. T. Iskandar, MT berkenan menjadi pejabat pembuka, didampingi Sekretaris Itjen, Bimo Adi Nursanthyasto, ST., MBA, Inspektur VI, Ir. M. Yusuf Hariagung, MM., dan Kepala Bapekom Surabaya, Diki Zulkarnaen, ST., M.Sc. Sementara dari KPK, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Dr. Ir. Wawan Wardiana, MT hadir langsung dan turut memberikan sambutan. Selain itu, hadir pula T. Maksal Saputra, MT., Kepala Pusat Pengendalian Lumpur Lapindo, yang berkenan hadir sebagai undangan.

Harapannya, pelatihan ini akan menjadi candradimuka, tercetaknya “Duta Prestasi” di PUPR yang berperan sebagai pemberi solusi integritas, katalisator integritas, role model integritas, dan mediator integritas.

Dalam sambutannya, Wawan Wardiana  mengingatkan tentang pentingnya penanaman perilaku anti korupsi dalam keluarga, baik itu kepada suami/istri, dan juga anak-anak. Sehingga diharapkan, setelah pelatihan ini, para peserta akan menjadi Duta Prestasi, baik di institusinya, maupun di keluarga masing-masing.

Sementara T. Iskandar menyampaikan bahwa “Keteladanan yang paling efektif adalah keteladanan kolektif dari setiap level institusi, yang melibatkan pimpinan puncak, menengah, dan level yang paling bawah”.

Setelah seremoni pembukaan, para pejabat pun melanjutkan dengan memeriksa kondisi sarpras bahkan menu makanan yang dihidangkan #KampusPerubahan demi memastikan bahwa seluruh peserta nyaman dan terlayani dengan baik. (SarahAkib)

                                                    Co-Working Space

                          Halaman Tengah                                                          Ruang Gym

                         Poliklinik                                           Selasar Ruang Makan Peserta dan Lobi Asrama

                         Asrama Peserta                                                            Ruang Makan Peserta                                                        

                          Selasar Depan Paviliun                                                Paviliun Narasumber