MENUJU ZERO BACKLOG HUNIAN MELALUI ToT PENGHUNIAN DAN PENGELOLAAN RUSUN
Surabaya, Agustus 2024
Angka backlog hunian di Indonesia tercatat masih sangat tinggi. Ini merujuk pada data Kementerian PUPR, dimana masih dibutuhkan 12,7 juta unit rumah. Sementara dalam Visium 2030 nya, PUPR menargetkan 100 persen hunian cerdas dengan 100 persen pelayanan air minum, nol hektar kawasan kumuh, dan 100 persen pelayanan sanitasi. Demi mewujudkan Indonesia zero backlog, maka dicanangkan Program Pembangunan 3 Juta Rumah per tahun.
Pada saat ini, kebutuhan akan rumah layak terus meningkat, sementara lahan perkotaan semakin terbatas, sehingga bentuk hunian vertikal, baik high rise atau pun low rise, menjadi satu-satunya cara dalam mengatasi kepadatan hunian sekaligus meningkatkan supply perumahan layak terjangkau bagi masyarakat.
Rumah susun diabangun sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada di daerah perkotaan terhadap kebutuhan tempat tinggal yang layak dengan lingkungan yang sehat. Selain itu, pembangunan atau penyelenggaraan rumah susun digunakan sebagai alternatif penyelesaian masalah terhadap pengadaan lahan yang cukup sulit didapatkan terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya. Dan yang tak kalah penting, rumah susun pun dimanfaatkan sebagai cara peremajaan kota bagi daerah yang kumuh.
Pengelolaan rumah susun harus dilakukan secara profesional dan melibatkan tenaga-tenaga teknik terlatih dalam perawatan dan perbaikan semua komponen bangunan gedung, sehingga bisa menjaga umur bangunan sesuai dengan rencana.
Pelatihan Training of Trainer (ToT) Penghunian dan Pengelolaan Rumah Susun Angkatan II yang diselenggarakan Balai Bangkom Surabaya adalah upaya BPSDM PUPR dalam rangka pengembangan kompetensi para pengelola rusun.
Kegiatan ini merupakan perpanjangan tangan Ditjen Perumahan dalam melakukan pembinaan kepada Pemerintah Daerah yang menerima bantuan rusunawa. Dimana melalui pelatihan ini diharapkan para peserta dapat melakukan knowledge transfer kepada Kepala Rusun/Pengelola Rusun dan para penerima bantuan rusunawa non pemerintah di daerah binaannya.
Pelatihan yang dilaksanakan secara blended learning pada 19 Agustus s.d 4 September 2024 ini merupakan pelatihan tingkat advance, dimana para peserta adalah mereka yang lulus dalam Bimtek Rumah Susun yang dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya.
Target yang ingin dicapai adalah mencetak lulusannya agar memiliki 2 (dua) kompetensi sekaligus, yaitu kompeten secara substansi teknis penghunian dan pengelolaan rusun dan kompeten sebagai Trainer yang mampu mentransfer ilmu pengelolaan rumah susun kepada para pengelola rumah susun lainnya di wilayah kerja atau binaannya, sehingga mampu melakukan penerapan, penyiapan, dan peningkatan kapasitas aspek penghunian dan pengelolaan Rumah Susun.
Tercatat 21 peserta dari 19 Perguruan Tinggi hadir secara zoom meeting pada seremoni pembukaan di hari Rabu, 21 Agustus 2024. Sebagai pejabat pembuka, Kapusbangkom Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Dr. Doedoeng Zenal Arifin, ST., MT., berharap bahwa kolaborasi antara Ditjen Perumahan, BPSDM, dan Kemendikbudristek, dengan membangun rumah susun di Kawasan Pendidikan mampu menggerakkan partisipasi pendidik sehingga kompetensi SDM menjadi merata.
Secara khusus, beliau juga mengapresiasi keikutsertaan perwakilan dari Papua. Dimana kondisi ekstrim terkait geografis, infrastruktur, dan sosio-ekonomi turut berperan dalam setiap pengambilan kebijakan. (SarahAkib)