TERAPKAN MATERI RP3KP, PESERTA PELATIHAN KUNJUNGI LOKASI PERUMAHAN BANTEN
Serang (27/2) – Sebanyak 16 peserta Pelatihan Manajemen Penyediaan Perumahan mengikuti studi lapangan ke Serang dan Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (27/2) sebagai bentuk implementasi materi Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP).
OJT yang berlangsung selama dua hari (26-27 februari 2020) tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta pelatihan mengenai urgensi, dasar hukum, dan prosedur penyusunan RP3KP. Salah satu fasilitator yang mendampingi peserta, Gina Nawangwulan, mengatakan tujuan dilaksanakannya kunjungan lapangan agar peserta mampu menjelaskan setiap kegiatan dan kendala yang ada dalam program penyediaan perumahan. Ada pun Pangihutan Marpaung dan Kukuh Firmanto turut serta sebagai fasilitator.
Dengan melakukan kunjungan ke empat lokasi, yakni rumah susun, rumah khusus, rumah umum, dan rumah swadaya, peserta diharapkan bisa membuktikan, bahwa pemerintah pusat ternyata sudah mampu membina pemerintah daerah untuk mereplikasi program dari pusat.
Lebih lanjut Gina mengatakan, pembangunan perumahan dan kawasan permukiman merupakan pembangunan multisektoral yang penyelenggaraannya melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Dalam rangka mewujudkan hunian yang layak bagi semua orang (adequate shelter for all) pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan fasilitasi kepada masyarakat agar dapat menghuni rumah yang layak, sehat, aman, terjamin, mudah diakses, dan terjangkau, mencakup sarana dan prasarana pendukungnya.
Selain itu, dengan temuan tersebut bisa tercapai standar kelulusan peserta, dan saat kembali ke tempat bekerja peserta bisa mempraktekkan dan paham business process di tingkat manajemen penyediaan perumahan.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul pelatihan dengan cara yang berurutan. Pemahaman setiap materi/bab dalam on class ini sangat diperlukan, karena materi ini menjadi dasar pemahaman sebelum mengikuti pembelajaran bab-bab berikutnya. Hal ini diperlukan karena masing-masing bab saling berkaitan. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi. Latihan atau evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi dalam modul ini. (Datin)