15 SEPTEMBER 2025

|

19:43 WIB

KULIAH PERDANA STT-PU 2025/2026: MAHASISWA DIDORONG JADI PILAR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

15 September 2025  /   BPSDM Kementerian PU       12

Jakarta, 15 September 2025 – Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum (STT-PU) menyelenggarakan kuliah perdana Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026 pada Senin (15/9) secara hybrid. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa baru dari Program Studi S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Lingkungan, dan S1 Teknik Informatika.

Ketua STT-PU, Arie Setiadi Moerwanto, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan komitmen STT-PU untuk memperkuat kerja sama dengan Kementerian PU, BUMN, dunia usaha, asosiasi profesi, serta lembaga pendidikan lain. Kerja sama tersebut diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia, penyediaan beasiswa, dan peluang rekrutmen bagi mahasiswa dari perusahaan.

Arie mengingatkan mahasiswa agar tidak berhenti pada pengetahuan yang diperoleh di ruang kuliah, tetapi juga mengembangkan keterampilan lunak dan membangun karakter kepemimpinan. “Dunia kerja menuntut kompetensi lebih dari sekadar teori. Mahasiswa STT-PU diharapkan berani mengambil tantangan, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, serta memperkuat karakter sebagai bekal untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Kuliah umum disampaikan oleh Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PU, Lina Anggraini, mewakili Kepala BPSDM. Materi yang disampaikan bertajuk “Tantangan dan Kebutuhan SDM untuk Menunjang Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum.”

Dalam paparannya, Lina menyampaikan visi Kementerian PU 2025–2029, yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju dalam Mendukung Fondasi Indonesia Maju melalui Penyelenggaraan Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Andal dan Berkelanjutan.” Menurutnya, pencapaian visi tersebut sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.

Lina menekankan bahwa penyelenggaraan infrastruktur membutuhkan SDM yang memiliki kompetensi teknis mumpuni, kemampuan manajerial handal, softskill, serta akhlak yang baik. Generasi muda dipandang sebagai penggerak utama pembangunan bangsa, khususnya dalam penguasaan dan pemanfaatan teknologi untuk percepatan transformasi infrastruktur yang berdaya saing global.

“Mahasiswa bukan hanya agen perubahan, tetapi juga pilar pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, mahasiswa wajib membekali diri dengan ilmu pengetahuan, akhlak mulia, serta kesiapan untuk menghadapi berbagai tantangan. Jadilah petarung yang tangguh dan adaptif demi kemajuan bangsa,” pungkas Lina.