SMOPI OPTIMALKAN PEMANFAATAN DAN PERMUDAH OP SALURAN IRIGASI
Jayapura, 5 Maret 2020 - Faktor umur bangunan dan kurang optimalnya operasi dan pemeliharaan dalam pengelolaan jaringan irigasi menyebabkan penurunan kinerjanya. Demikian dikemukakan oleh Kepala Balai Uji Coba Sistem Diklat Sumber Daya Air (SDA) dan Konstruksi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dadang Karmen, pada pembukaan Pelatihan Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) di Balai Diklat BPSDM PUPR Wilayah IX Jayapura, Kamis (5/3).
Kondisi jaringan irigasi di lapangan saat ini kinerjanya sudah mengalami penurunan secara signifikan, sehingga mengakibatkan banyaknya air yang hilang di saluran dan tidak dapat dimanfaatkan dengan optimal. Karena itu untuk mempermudah OP irigasi Kementerian PUPR melalui Balai Litbang Irigasi, Puslitbang Sumber Daya Air, mengembangkan aplikasi pengelolaan OP irigasi.
Dengan pengunaan aplikasi SMOPI akan memudahkan berbagai level pengelola irigasi, mulai dari mantri, kepala ranting/UPTD/Pengamat, Kepala Seksi Operasi di Kabupaten, Kepala Seksi Operasi di Propinsi, Balai Wilayah Sungai (BWS) atau Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk melakukan proses monitoring pelaksanaan OP irigasi di wilayah kewenangannya.
Pengembangan SMOPI dilakukan dengan mengadaptasi blangko OP pada Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi. Penggunaan aplikasi ini diharapkan mampu memberikan sumbangan teknologi terhadap pengelolaan irigasi di Indonesia.
Dengan dilaksanakannya pelatihan SMOPI ini diharapkan peserta mampu memahami teknologi tersebut serta dapat menjadikan teknologi SMOPI sebagai sarana penunjang dalam melaksanakan kegiatan OP irigasi.