09 SEPTEMBER 2025

|

12:52 WIB

SELURUH PESERTA LULUS PELATIHAN FUNGSIONAL TEKNIK PENGAIRAN AHLI

27 Agustus 2021  /   BPSDM Kementerian PU       265

Palembang, 26 Agustus 2021- Dalam beberapa kesempatan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sering menegaskan bahwa Jabatan Fungsional PUPR adalah motor penggerak (engine) pembangunan infrastruktur PUPR. Hal tersebut menunjukkan bahwa pejabat fungsional merupakan komponen dasar pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan infrastruktur. Hal ini dibuktikan dalam menjaga kualitas pembangunan, setiap pekerjaan terkait pembangunan infrastruktur harus mendapat rekomendasi teknis dari pejabat fungsional. Hal ini menandakan bahwa jabatan fungsional memegang peranan penting sebagai pihak yang dipercaya memiliki keahlian dan kompetensi teknis.


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, mengadakan Pelatihan Fungsional Teknik Pengairan Ahli Tahun 2021 yang dilaksanakan di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah II Palembang, yang dimulai 16 Agustus dan resmi ditutup Kamis (26/8).


Pelatihan ini merupakan wujud untuk membentuk pejabat fungsional yang profesional dan kompeten di bidang Teknik Pengairan sesuai amanah Peraturan Menteri PAN- 4 RB No. 13 Tahun 2019, PNS yang telah diangkat sebagai pejabat fungsional paling lama 3 (tiga) tahun wajib mengikuti dan lulus pelatihan fungsional, jika belum dinyatakan lulus, maka pejabat fungsional tidak bisa naik jenjang jabatan satu tingkat diatasnya.


Kepala Pusbangkom Manajemen BPSDM Moeh. Adam, dalam sambutan penutupan menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan fungsional ini agar peserta mampu memahami rencana strategis pembangunan infrastruktur di Bidang Pengairan serta mengenali dirinya sebagai pejabat fungsional dan mampu menerapkan tugas, peran dan fungsi ke-jafungannya untuk mencapai target dan sasaran strategis dalam upaya mendukung kinerja unit organisasi, serta mampu membuat dan mengusulkan DUPAK Jabatan Fungsional Teknik Pengairan sesuai mekanisme dan peraturan yang telah ditentukan. Diharapkan dengan selesainya pelatihan ini, peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat serta bermanfaat bagi unit kerja dalam memenuhi sasaran strategis penyelenggaraan pembangunan infrastruktur sumber daya air sebagai bentuk professionalitas, salah satunya melalui pengusulan DUPAK.


Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memahami kebijakan terkait penyelenggaraan jabatan fungsional Teknik Pengairan, dasar-dasar pelaksanaan Teknik Pengairan, serta mekanisme pengajuan DUPAK. Peserta pelatihan berjumlah 30 orang, yang berasal dari unit kerja di lingkungan Kementerian PUPR yang berada dalam wilayah layanan BPSDM. Di akhir pelatihan dilakukan evaluasi dan 30 peserta dinyatakan lulus,


Peserta terbaik 1. Firda Fiandra, ST dari BBWS Mesuji Sekampung dengan nilai 88,42 Predikat Memuaskan. Terbaik 2. Riko Pranata, ST dari Balai Wilayah Sungai Sumatera III Pekanbaru dengan nilai 87,92 Predikat memuaskan. Terbaik 3. Rindu Trisna Widiastuti, ST,M.Eng dari BBWS Mesuji Sekampung dengan nilai 87,82.


Firda Fiandra sebagai peserta terbaik pertama, dan mewakili peserta lainnya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengajar dan panitia atas terselenggaranya pelatihan yang sangat bermanfaat kami. Selama mengikuti pelatihan peserta dibimbing oleh pengajar yang berkompeten di bidang jafung Teknik Pengairan. Banyak hal didapatkan diantaranya pengetahuan mengenai jenjang jabatan fungsional, pengembangan karir, dan penyusunan DUPAK.


Melalui pelatihan ini memotivasi untuk mengembangkan pola pikir sebagai seorang ahli teknik pengairan dan melaporkan seluruh hasil pekerjaan kedalam butir-butir kegiatan DUPAK. Walaupun ada kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh terutama kendala jaringan internet, terkadang apabila jaringan internet bermasalah menjadi kesulitan masuk kedalam zoom dan materi yang didapat jadi berkurang. Firda nenyarankan jika memungkinkan kedepan pelatihan dapat diselenggarakan dengan tatap muka langsung sehingga tidak ada kendala jaringan internet. Dan secara keseluruhan Firda merasa pelatihan ini menjadikan semangat yang dapat dibagikan ke tempat pekerjaannya.