PERLU DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN DALAM PENYELENGGARAAN SPAM
Banjarmasin (10/2) - Perlu dukungan inovasi teknologi dan manajemen dalam penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) karena selain capaian akses air minum perpipaan masih rendah, angka kehilangan air juga masih cukup tinggi.
Atas dasar itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan pelatihan Inovasi Manajemen dan Teknologi Bidang SPAM. Pelatihan yang dilaksanakan di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin tersebut dibuka pada Senin (10/2) oleh Kasubdit Standarisasi & Kelembagaan, Ade Syaiful Rachman, mewakili Direktur Pengembangan SPAM.
Berdasarkan laporan Bappenas, capaian akses air layak minum pada 2018 sebesar 87,75%, dimana capaian akses perpipaan pada tahun yang sama sebesar 20%, sehingga masih terdapat 12,25% untuk mencapai akses universal.
Sementara itu, berdasarkan hasil penilaian Badan Pengatur dan Pengembangan (BPP) SPAM atas kinerja PDAM pada 2019, dari 380 PDAM sebanyak 224 PDAM dalam kondisi sehat (58,95%), 102 PDAM dalam kondisi kurang sehat (26,84%) dan 54 PDAM Sakit (14,21%). Di samping itu secara nasional angka kehilangan air pada 2019 tercatat sebesar 32,75%, sedangkan efisiensi produksi sebesar 72,97%, dan jam operasi layanan selama 19,05 jam perhari.
Karena itu, dengan mengikuti pelatihan Inovasi Manajemen dan Teknologi Bidang SPAM yang berlangsung selama lima hari (10-14 Februari 2020) ke25 peserta diharapkan nantinya dapat mengaplikasikan ilmu dan dapat berinovasi serta memahami seluruh sektor air minum sebagai bagian dari bidang Cipta Karya, sehingga dapat menciptakan keterpaduan antar-sektor pada setiap Balai Prasarana Permukiman Wilayah di seluruh Indonesia. (Balai Banjarmasin)