BPSDM PU TEGASKAN KOMITMEN KNOWLEDGE EXCHANGE DAN YOUTH ENGAGEMENT DI BIDANG KEAIRAN
Jakarta, 12 September 2025 — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum menyelenggarakan Rapat Tindak Lanjut Working Group 3 (WG3): Knowledge Exchange, Capacity Building, and Youth Engagement, Jumat (12/9). Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama Indonesia–Belanda di bidang keairan.
Rapat dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis, Doedoeng Zenal Arifin. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Direktur Politeknik PU sekaligus Ketua WG3, Brawijaya; perwakilan Delegated Representative Water in Indonesia; NUFFIC South East Asia; Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri; serta perwakilan Generasi Muda BPSDM dan SDA Muda.
Kerja sama Indonesia–Belanda di bidang keairan ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) on Water pada 3 Juni 2022 di Den Haag. MoU ini menjadi dasar penguatan kolaborasi kedua negara dalam pengelolaan air terpadu, mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta sejalan dengan prioritas pembangunan nasional.
Dalam sambutannya, Doedoeng menegaskan bahwa kerja sama tersebut memiliki posisi strategis. “Tujuannya sangat mendasar, menjadi salah satu prioritas nasional dalam mendukung Asta Cita, khususnya di bidang air. Ini adalah hal yang sangat penting,” ujarnya.
Sejumlah kegiatan tindak lanjut telah berjalan, di antaranya program knowledge exchange dan capacity building yang dilaksanakan Pusat Pengembangan Kompetensi SDA, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis sebagai bagian dari Center of Excellence for Water and Climate Resilience.
Direktur Politeknik PU, Brawijaya, menambahkan bahwa WG3 juga fokus pada keterlibatan generasi muda. “Melalui agenda PUtechnovation, kami memfasilitasi kompetisi scientific paper bagi mahasiswa serta inovasi penelitian untuk peneliti belia tingkat SMP dan SMA. Kami juga menyiapkan seminar internasional dengan menghadirkan pembicara dari Belanda, serta membangun fasilitas wavemaker di Semarang sebagai sarana riset pesisir dan dataran rendah,” jelasnya.
Perwakilan Belanda menyatakan dukungan penuh atas inisiatif Indonesia, termasuk kesiapan menghadirkan tenaga ahli untuk memperkuat program kerja sama di bidang keairan.
Melalui rapat ini, Indonesia dan Belanda kembali menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama keairan melalui peningkatan kapasitas, pertukaran pengetahuan, serta keterlibatan generasi muda demi terwujudnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.