BPSDM PU GELAR WEBINAR HYDROLOGICAL SOVEREIGNTY HADAPI TANTANGAN KRISIS AIR
Bandung, 11 September 2025 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis menyelenggarakan webinar bertema “Hydrological Sovereignty: Ensuring the Preservation of Water Resources for Future Generation”, Kamis (11/9). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat, Doedoeng Zenal Arifin.
Webinar ini menjadi wadah kolaborasi lintas sektor—pemerintah, swasta, akademisi, LSM, dan masyarakat—untuk memperkuat kedaulatan hidrologi sekaligus mendukung peran Indonesia dalam International Hydrological Programme (IHP) UNESCO.
Dalam sambutannya, Doedoeng menegaskan pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan di tengah ancaman kelangkaan, pencemaran, dan distribusi yang tidak merata. “Krisis air bersih, termasuk di Pulau Jawa, menjadi pengingat bahwa keamanan air bukan sekadar persoalan teknis, tetapi juga menyangkut kedaulatan, ketahanan, dan keadilan sosial. Diperlukan pengelolaan yang efektif dan bijaksana demi menjamin ketersediaan sumber daya air bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa konservasi air merupakan tanggung jawab bersama. “Diskusi ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas bersama dalam mengelola sumber daya air, sekaligus menginspirasi tindakan nyata, mulai dari peningkatan kesadaran publik hingga lahirnya kebijakan dan teknologi inovatif,” kata Doedoeng.
Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO–IHP, Budi Heru Santosa, yang hadir sebagai keynote speaker, menyoroti ketimpangan ketersediaan air di Asia. Meski memiliki 36% sumber daya air tawar dunia, kawasan ini menopang lebih dari 60% populasi global. “Pertanian menyerap sekitar 80% penggunaan air di Asia-Pasifik, sehingga menciptakan tekanan besar terhadap sistem air. Indonesia menghadapi risiko banjir, sementara Pakistan berulang kali dilanda kekeringan. Diperlukan riset, edukasi, tata kelola berbasis sains, serta manajemen air terpadu untuk menghadapi tantangan ini,” papar Budi.
Webinar ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Birendrajana (Direktur Bina Teknik SDA, Kementerian PU), Edvin Aldian (Badan Riset dan Inovasi Nasional), serta Muhammad Dilshad Arshad (Dewan Penelitian Sumber Daya Air Pakistan), dengan moderator Rachmat Fajar Lubis (BRIN).
Sebanyak 608 peserta dari berbagai kalangan mengikuti kegiatan ini. Selain memperkaya wawasan, webinar juga menjadi ruang berbagi pengalaman, bertukar gagasan, serta memperkuat jejaring antar pemangku kepentingan untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.