04 OKTOBER 2025

|

04:34 WIB

PERKUAT KOMPETENSI ASN, JF ANALIS PENGEMBANGAN KOMPETENSI PUNYA PERAN STRATEGIS

02 Oktober 2025  /   BPSDM Kementerian PU       59

Bandung, 2 Oktober 2025 — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi SDA, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis menyelenggarakan Sosialisasi Optimalisasi Peran Jabatan Fungsional (JF) Analis Pengembangan Kompetensi ASN dalam Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan, Kamis (2/10). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung penerapan Corporate University di lingkungan Kementerian PU.

Kepala BPSDM Kementerian PU, Apri Artoto, membuka kegiatan sekaligus menegaskan pentingnya peran JF Analis Pengembangan Kompetensi. Menurutnya, jabatan ini tidak sekadar pelaksana administratif, tetapi juga arsitek dalam merancang, mengawal, dan mengevaluasi program pengembangan ASN.

“ASN adalah motor penggerak, pengelola, sekaligus pelaksana kebijakan di lapangan. Karena itu, pengembangan kompetensi bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan mutlak,” ujar Apri.

Ia menambahkan, ke depan JF Analis Bangkom diharapkan dapat berperan sebagai decision support system yang mendukung terwujudnya ASN profesional, adaptif, dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 serta Asta Cita butir keempat mengenai pembangunan SDM.

Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis, Doedoeng Zenal Arifin, memaparkan bahwa saat ini terdapat 52 JF Analis Bangkom di Kementerian PU, terdiri dari PNS, CPNS, dan PPPK. Namun, tantangan masih ada, seperti distribusi jabatan yang belum merata, penempatan yang belum sepenuhnya sesuai tugas dan fungsi, serta keterbatasan anggaran pembinaan.

Untuk mengatasinya, Doedoeng menekankan perlunya pemerataan penempatan, optimalisasi peran lintas unit organisasi, serta dukungan anggaran berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi JF Analis Bangkom dengan jabatan fungsional lain, seperti Analis SDM Aparatur, Widyaiswara, dan Pengembang Teknologi Pembelajaran, dinilai penting guna menghasilkan analisis kebutuhan kompetensi yang komprehensif dan berdampak pada kinerja organisasi.

Mengakhiri kegiatan, Apri menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber dan peserta. “Semoga melalui kegiatan ini, kita memperoleh wawasan berharga untuk mengoptimalkan peran JF Analis Bangkom ASN dalam mendukung pengembangan kompetensi aparatur di Kementerian PU,” pungkasnya.