16 NOVEMBER 2025

|

14:18 WIB

PERKUAT KAPASITAS SDM, BPSDM KEMENTERIAN PU GELAR LOKAKARYA PEMUTAKHIRAN KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

11 November 2025  /   BPSDM Kementerian PU       54

Jakarta, 11 November 2025 — Dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang pengelolaan wilayah pesisir, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis (Pusbangkom SDA, CK, dan PS) menyelenggarakan Lokakarya Pemutakhiran Kurikulum dan Modul Pelatihan Operasi dan Pemeliharaan (O&P) Bangunan Pengaman Pantai, Selasa (11/11), di Jakarta.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusbangkom SDA, CK, dan PS, Doedoeng Zenal Arifin, yang menegaskan bahwa pemutakhiran kurikulum dan modul pelatihan merupakan Langkah penting untuk memastikan materi yang diberikan tetap relevan, aplikatif, dan responsive terhadap dinamika lapangan.

“Bangunan pengaman pantai seperti revetment, seawall, groin, maupun breakwater tidak akan optimal tanpa kegiatan operasi dan pemeliharaan yang terencana dan berkesinambungan,” ujar Doedoeng dalam sambutannya.

Ia menambahkan, pemutakhiran kurikulum ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga teknis yang terampil, professional, dan adaptif terhadap perubahan, sekaligus memperkuat pengelolaan infrastruktur pantai secara berkelanjutan.

Lokakarya ini dihadiri oleh pegawai dari Direktorat Bina Teknik SDA, Direktorat Sungai dan Pantai, serta Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, dengan dukungan narasumber dari akademisi, praktisi, dan widyaiswara. Kegiatan difokuskan untuk menghasilkan kurikulum dan modul pelatihan yang berbasis bukti (evidence-based training), serta memperkuat keterpaduan antara teori, praktik lapangan, dan kebijakan teknis.

Forum ini juga menjadi wadah kolaborasi lintas sector antara Kementerian PU, perguruan tinggi seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), serta para pakar di bidang sumber daya air. Kolaborasi ini diharapkan mampu memastikan bahwa materi pelatihan menjawab kebutuhan lapangan dan mendukung ketahanan infrastruktur pesisir terhadap abrasi, gelombang ekstrem, serta kenaikan muka air laut.

Menutup sambutannya, Doedoeng menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan kurikulum dan modul ini.

“Semoga pelatihan di bidang operasi dan pemeliharaan bangunan pengaman pantai dapat terlaksana secara efektif, terstandar, dan berkelanjutan. Upaya ini diharapkan menjadi kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas layanan teknis dan keberlanjutan infrastruktur sumber daya air di Kawasan pesisir Indonesia,” tutupnya.