09 JUNI 2025

|

12:17 WIB

PENUTUPAN PELATIHAN PERENCANAAN ANGGARAN ANGKATAN II

15 Oktober 2020  /   BPSDM Kementerian PUPR       399

Makassar, 14 Oktober 2020 - Untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang profesional dan berintegritas pada bidang Perencanaan Anggaran BPSDM Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah dengan difasilitasi oleh Pusat Pengembangan Kompetensi Wilayah VIII Makassar telah melakukan Pelatihan Perencanaan Anggaran Angkatan II. 

Para pegawai Kementerian PUPR yang mengikuti pelatihan ini telah dibekali pengetahuan dan kemampuan tentang perencanaan program/anggaran. Materi-materi yang telah diberikan meliputi: cara mengidentifikasi kebutuhan kegiatan operasional dan non-operasional, cara menyiapkan KAK/Spesifikasi dan dokumen lainnya untuk perencanaan anggaran, pengetahunan tentang mekanisme penganggaran dengan dana reguler, PHLN, KPBU, PNBP, rencana kebutuhan BMN, serta penyusunan konsep DIPA. Bahkan materi CACM (Continous Auditing Continous Monitoring) yang merupakan kolaborasi antara e-monitoring, SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik) dan audit juga telah dipelajari dalam pelatihan. 

Berdasarkan laporan dari panitia penyelenggara Pelatihan Perencanaan Anggaran Angkatan II, peserta yang dinyatakan lulus berjumlah 32 orang, dan yang tidak lulus 1 orang karena dianggap tidak memenuhi syarat nilai kelulusan. 

Dalam sambutan penutupan pelatihan pada Rabu (14/10), Kepala Badan Sumberdaya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM – PUPR) Sugiyartanto menyampaikan kepada para peserta bahwa penyusunan rencana anggaran sangat berpengaruh pada pelaksanaan program pembangunan. 

“Tujuan perencanaan anggaran sendiri yaitu menyusun suatu rencana anggaran yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan pembangunan, yang dalam hal ini pembangunan infrastuktur bidang PUPR. Jika program pembangunan dirancang dan dianggarkan secara kurang berkualitas, yang terjadi adalah inefisiensi atas program pembangunan tersebut, atau bahkan kegagalan dalam pembangunan,” tegas Sugiyartanto. 

Ir. Sugiyartanto Juga menyampaikan harapannya kepada para peserta pelatihan Perencanaan Anggaran Angkatan II, “Setelah lulus pelatihan ini, kami berharap Bapak/Ibu memiliki kompetensi terkait penyusunan program dan anggaran tahunan, sehingga mampu mengolah data, dan menyusun program tahunan, serta menyinkronkan usulan program dengan program lainnya di unit kerja Bapak/Ibu sekalian.”  

Salah satu peserta dalam pelatihan kali ini, Anggita Yanuasri yang merupakan peserta dari Direktorat Jenderal Bina Marga, BBPJN Jawa Tengah di Yogyakarta, berpendapat bahwa setelah mengikuti pelatihan, para peserta menjadi lebih memahami alur / proses dan seluk beluk penganggaran serta mengetahui aplikasi yang berkaitan dengan penganggaran. Ia juga berharap, semoga tidak ada lagi temuan BPK berupa kesalahan yang berkaitan dengan perencanaan dan penganggaran di masa mendatang, karena SDMnya sudah terbekali ilmu-ilmu perencanaan anggaran.