PEMBANGUNAN RUSUNAWA PENUHI KEBUTUHAN RUMAH BAGI MBR DAN ATASI KEKUMUHAN
Jakarta (23/9) - Masih banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum dapat menghuni rumah secar layak, khususnya di daerah perkotaan, mengakibatkan timbulnya kawasan kumuh. Karena itu untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah melaksanakn program pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
Demikian sambutan Kepala Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (PIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibacakan oleh Kepala Bidang Teknik dan Materi Perumahan dan Permukiman, Sri Musri Ambarukmi, pada pembukaan Pelatihan Pemeliharaan dan Perawatan Rusunawa Tahun 2019 di Jakarta, Senin (23/9).
Pembanguhan Rusunawa sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR di perkotaan dikarenakan oleh adanya keterbatasan dan mahalnya harga lahan. Pembangunan Rusunawa tersebut diharapkan juga mampu mendorong pembangunan perkotaan sekaligus menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas permukiman serta mengatasi problematika MBR yang mempunyai keterbatasan daya beli, sehingga perlu mendapat dukungan dari pemerintah.
Keandalan bangunan Rusunawa menjadi syarat yang penting agar para penghuni mendapatkan kualitas tempat tinggal yang baik, sehingga pemeliharaan dan perawatan Rusunawa menjadi penting dan tidak bisa diabaikan. Karena itu untuk membekali Aparatur Sipil Negara (ASN) PUPR Pusat dan Daerah, yang memiliki lingkup kerja pada bidang rumah susun agar memiliki pengetahuan dan keahlian dalam pemeliharaan dan perawatan rusunawa, diberikan pelatihan pemeliharaan dan perawatan Rusunawa. Pelatihan yang diselenggarakan di Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta tersebut berlangsung pada 23 hingga 28 September 2019. (Balai Jakarta)