23 NOVEMBER 2024

|

18:27 WIB

PELATIHAN O P IRIGASI TINGKAT JURU AGAR PELAYANAN IRIGASI BISA EFEKTIF DAN EFISIEN

10 Oktober 2019  /   BPSDM Kementerian PUPR       1265

Banjarmasin (10/10) – Pemeliharaan jaringan irigasi merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar fungsi pelayanan irigasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk menunjang usaha-usaha sektor pertanian dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu penting, karena kinerja operasi dan pemeliharaan (OP) sistem irigasi seringkali tidak berjalan dengan baik, khususnya pada saluran tersier. 

Berdasarkan itu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi menyelenggarakan Pelatihan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Tingkat Juru. Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan, Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, Asril, dalam sambutan pembukaan pelatihan, di Balai Diklat PUPR Wilayah VII Banjarmasin, Kamis (10/10) menjelaskan pesatnya perkembangan penduduk dan industri menyebabkan keseimbangan antara penyediaan dan pemanfaatan air menjadi terganggu. Di satu pihak ketersediaan air dari sumber daya air mengalami penurunan sebagai akibat dari perubahan/terganggunya catchment area. Di lain pihak kebutuhan akan air semakin meningkat dengan penggunaan yang beraneka ragam (pertanian, industri, perumahan dan sebagainya). 

Sementara pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia dan berperan sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa, sebagaimana tertuang pada salah satu poin Nawacita, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi, menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, dan menitikberatkan pada upaya mewujudkan kedaulatan pangan.

Dalam rangka menunjang sektor pertanian dan kedaulatan pangan selama 2015-2019 pemerintah membuat program pembangunan 65 bendungan, pembangunan 1 juta ha irigasi baru, 3 juta ha rehabilitasi irigasi, serta pembangunan embung-embung untuk pengadaan air baku. Terlaksananya program tersebut memerlukan keterpaduan, sinergitas dan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Untuk mendukung upaya peningkatan produksi pangan pokok tersebut diperlukan dukungan dan sinergi dari berbagai stakeholder, termasuk sektor irigasi. Adapun yang dimaksud dengan operasi jaringan irigasi, adalah upaya pengaturan air pada jaringan irigasi yang meliputi penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, kalibrasi, pengumpulan data, monitoring, dan evaluasi. Sedangkan pemeliharaan jaringan irigasi, adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan memerhatikan kelestariannya. Kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar fungsi pelayanan irigasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk menunjang usaha-usaha sektor pertanian dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih lanjut Asril mengatakan, pelatihan OP Irigasi Tingkat Juru yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjelaskan dan melaksanakan OP irigasi dengan baik. Materi pelatihan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Tingkat Juru yang berlangsung selama 18 hari (10-17 Oktober 2019) terdiri atas 65 jam pelatihan (JP) yang diikuti oleh 23 peserta dari berbagai unit organisasi dengan rincian sebagai berikut; kelembagaan, pengetahuan umum irigasi, penanggulangan bencana, perencanaan operasi jaringan irigasi, pelaksanaan operasi jaringan irigasi, dan praktek lapangan OJT (On the Job Training), dan seminar. (Balai Banjarmasin)