03 DESEMBER 2025

|

10:05 WIB

HYDROHUB LEARNING EXCHANGE 2025 : INDONESIA PIMPIN AKSELERASI KAPASITAS HIDROLOGI REGIONAL

01 Desember 2025  /   BPSDM Kementerian PU       26

Bandung, 1 Desember 2025 — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Prasarana Strategis resmi membuka Hydrohub Learning Exchange Program for the Asia Pacific Islands, sebuah program berbagi pengetahuan di bidang hidrologi yang diselenggarakan oleh Indonesia Regional Training Center for Hydrology (Ina RTC-H) bekerja sama dengan World Meteorological Organization (WMO) HydroHub. Kegiatan ini dipusatkan di Bandung dan dihadiri oleh peserta dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Prasarana Strategis, Kementerian PU, Doedoeng Zenal Arifin, pada Senin (1/12), dan turut dihadiri oleh pejabat tinggi dari berbagai lembaga nasional maupun perwakilan WMO. Para peserta berasal dari Fiji, Samoa, Solomon Islands, Vanuatu, Papua Nugini, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lainnya.

Dalam sambutannya, Doedoeng menyampaikan bahwa Indonesia merasa terhormat menjadi tuan rumah kegiatan yang berfokus pada penguatan layanan hidrologi ini. Tantangan yang sama di kawasan Asia Pasifik, mulai dari kebutuhan penguatan pengumpulan data hidrometri hingga peningkatan sistem manajemen data, dinilai menjadi alasan pentingnya forum berbagi pengalaman ini.

“Program ini bertujuan memperkuat kolaborasi antar negara dan mendorong peningkatan kualitas pengelolaan data hidrologi yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi variabilitas iklim dan kejadian ekstrem,” ujar Doedoeng.

Melalui metode pelatihan klasikal, kegiatan ini memadukan sesi kelas, praktik lapangan, kunjungan laboratorium, dan diskusi teknis. Metode ini memungkinkan peserta untuk saling berbagi praktik terbaik, pengalaman operasional, serta inovasi dalam penguatan sistem hidrologi nasional.

Selain memperluas pengetahuan teknis, program ini juga diharapkan memperkuat jejaring profesional dan kerja sama jangka panjang antara National Meteorological and Hydrological Services (NMHS) serta WMO Regional Training Centres. Hal ini diharapkan berkontribusi pada peningkatan layanan peringatan dini, pengurangan risiko bencana, serta pengelolaan sumber daya air yang lebih baik di kawasan Asia Pasifik.

Menutup sambutannya, Doedoeng menyampaikan apresiasi kepada WMO HydroHub dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini. “Semoga program ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kapasitas kolektif kita dan memperkokoh kerja sama regional untuk tahun-tahun mendatang.”