Medan, 5 November 2021 – Dalam siklus pengembangan kompetensi, tahap evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mendapatkan berbagai saran atau feedback untuk perbaikan pelatihan di masa yang akan datang. Pada Jumat (5/11), bertempat di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR I Medan, Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan Perumahan dan PIW (Pusbangkom JPW) telah menyelenggarakan wawancara analisa manfaat pengembangan kompetensi (evaluasi paska pelatihan).

Responden wawancara yang hadir merupakan 13 orang perwakilan Alumni pelatihan Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) bidang Jalan & Jembatan, dan bidang Perumahan. Pusbangkom JPW menghadirkan para akademisi Universitas Gadjah Mada untuk membantu menggali informasi penting dan relevan dari para alumni. Kedua narasumber tersebut ialah Donatus Hendra Amijaya, dan Wahyu Wilopo. Di antara beberapa indikator penting yang ingin dipetakan ialah bagaimana kemampuan alumni dalam ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, penurunan tingkat kesalahan, kemampuan menerapkan SOP, skill komunikasi, kerjasama, dan kecakapan menangani konflik sehari-hari.

Dalam paparannya, Kepala Pusbangkom JPW diwakili oleh Kepala Bidang Manajemen Sistem dan Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi, Pusbangkom JPW, Ero menegaskan wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan menyeluruh tentang peningkatan performa atau kinerja, implementasi hasil pelatihan, relevansi substansi yang diajarkan dengan pekerjaan, manfaatnya bagi karir para pegawai, dampak seluruh prosesnya terhadap peningkatan kinerja unit organisasi, ketercapaian standar kompetensi lulusan, serta kebutuhan kompetensi. Untuk menyempurnakan hasil evaluasi, data ini akan diakumulasikan bersama penilaian penunjang dari sisi Atasan Langsung dan Rekan Sejawat di tempat kerja Alumni.

Sebelum menjalani wawancara, alumni, atasan langsung dan rekan sejawatnya wajib mengisi instrumen kuisioner. Hasil data yang telah diolah dari kuisioner tersebut menyatakan bahwa pegawai yang telah ditempa pelatihan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR sebagian besar telah berhasil mengalami peningkatan performa di lingkungan kerja. Sekitar 95 persen dari keseluruhan jumlah responden dapat mengimplementasikan mata pelatihan di lapangan, mencapai standar kompetensi yang ditargetkan, dan mengalami perubahan perilaku signifikan yang berdampak baik kepada peningkatan kinerja organisasi.