Makassar, 15 Juli 2025 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melalui Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah VIII Makassar telah melaksanakan Pelatihan Geographic Information System (GIS) Tingkat Dasar yang digelar secara distance learning selama 40 jam pelajaran. Melalui pelatihan ini ASN belajar mengawal ketahanan pangan lewat data.

Penutupan pelatihan pada Selasa (15/07) dilakukan secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah yang diwakili oleh Kepala Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah VIII, Ero.

Dalam sambutannya, Ero menekankan pentingnya pemanfaatan GIS dalam mendukung pengelolaan sumber daya air, terutama dalam konteks ketahanan pangan. "GIS menjadi alat strategis dalam merancang dan mengembangkan infrastruktur sumber daya air, mulai dari pemetaan lokasi bendungan hingga irigasi pertanian," jelasnya.

Tak hanya itu, GIS juga membuka jalan kolaborasi antarlembaga. “Melalui data dan informasi geospasial, Kementerian PU dapat bersinergi lebih baik dengan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah,” tambah Ero.

Dari 31 peserta yang mengikuti pelatihan, sebanyak 25 orang berhasil lulus dengan predikat Memuaskan, 3 orang Baik Sekali, 1 orang Baik, dan 2 peserta belum berhasil namun tetap mendapatkan surat keterangan telah mengikuti pelatihan.

Adapun tiga peserta terbaik adalah:

1. Basori – Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II

2. Elkayoan Radita – Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung

3. Boy De Valentino – Balai Hidrologi dan Lingkungan Keairan

Ero menutup sambutannya dengan memberikan ucapan selamat kepada para peserta. Ia berharap seluruh peserta mampu mengaplikasikan ilmu GIS dalam pengembangan infrastruktur wilayah, khususnya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Sebagai bagian dari komitmen membangun SDM unggul dan profesional, BPSDM terus berperan aktif dalam menyediakan pelatihan yang responsif terhadap kebutuhan pembangunan infrastruktur. Ini akan menjadi satu langkah kecil bagi peserta, satu lompatan besar bagi penguatan ketahanan pangan nasional