24 NOVEMBER 2024

|

12:34 WIB

PEJABAT TINGGI PRATAMA MENENTUKAN KEBIJAKAN STRATEGIS INSTANSI DAN MEMIMPIN BAWAHAN

10 November 2019  /   BPSDM Kementerian PUPR       783

Bandung (10/11) - Setelah 17 minggu, sejak dibuka pada 17 Juli 2019, Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XX Tahun 2019 resmi ditutup. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lolly Martina Martief, dalam sambutan penutupan di Bandung, Jumat (8/11) mengatakan pelatihan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dalam menerima amanah dan tanggung jawab yang lebih besar.

Pelatihan PKN Tingkat II Angkatan XX Tahun 2019 diikuti 58 peserta yang berasal dari Kementerian PUPR, POLRI, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Pemerintah Daerah.

Pejabat tinggi pratama memiliki peranan yang sangat menentukan dalam menetapkan kebijakan strategis instansi dan memimpin bawahan, serta seluruh stakeholder untuk melaksanakan kebijakan secara efektif dan efisien. Mengingat kedudukan yang strategis tersebut, maka pada jabatan tinggi pratama melekat peran agen perubahan yang utama, yang selanjutnya akan diikuti oleh pimpinan level di bawahnya, serta seluruh staf. "Saya ingin menegaskan sekali lagi, bahwa predikat bukan yang utama, implementasilah yang terpenting," ujar Lolly, seraya berharap proyek perubahan dibuat para peserta betul-betul dapat digunakan. 

Selain itu, yang tidak kalah penting, adalah penyederhanaan proses bisnis, penguatan dan pengingkatan penggunaan e-government, peningkatan profesionalisme ASN, penguatan fungsi pengawasan, menjamin akuntabilitas, manajemen kinerja, dan inovasi penyelenggaraan pelayanan publik. Program-program perbaikan itu, menurut Lolly, akan dapat dicapai secara cepat jika kita dapat mencetak kader-kader kepemimpinan yang profesional dan berintegritas tinggi, terutama pada jajaran pimpinan tinggi instansi.

Karena itu, dua tahun terakhir dari sisi sarana dan prasarana penyelenggaraan pelatihan BPSDM selalu berusaha memberikan yang terbaik agar senantiasa dapat menghasilkan ASN yang tangguh, visioner, dan mempunyai kompetensi keahlian pada bidangnya masing-masing.

Pelaksanaan PKN Tingkat II Angkatan XX yang bertajuk Handal Infrastrukturnya, Maju Wilayahnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Sedangkan secara operasional PKN Tingkat II dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II.

Penilaian akhir terhadap kelulusan peserta PKN Tingkat II difokuskan pada empat aspek, yaitu aspek: Evaluasi Pemahaman dan Praktik Kepemimpinan Strategis (15%); Evaluasi Visitasi Kepemimpinan Nasional (Tematik atau Nontematik) (20%); Evaluasi Sikap Perilaku (15%); dan Evaluasi Proyek Perubahan (50%). 

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang diwakili oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Basseng, menyatakan seluruh peserta dinyatakan lulus. Dari sidang penilaian yang dilaksanakan pada Kamis (7/11) ditentukan sebanyak 58 orang berhak mendapatkan STTP dengan segala hak dan kewajiban yang melekat padanya. Adapun kualifikasi kelulusan dari 58 peserta tersebut mencakup lima peserta mendapat predikat Sangat Memuaskan, 51 orang predikat Memuaskan; dan dua orang predikat Baik. Selain itu juga ditetapkan, lima peserta sebagai lulusan terbaik, dengan predikat Sangat Memuaskan. 

Adapun lima lulusan terbaik, berturut-turut dari peringkat lima adalah sbb: Adriansyah dari Kepolisian Negara; Marsaulina F.M. Pasaribu dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR; R. Belanto Hadiwido dari BPSDM; Cakranegara dari Ditjen Bina Konstruksi; dan Miftachul Munir dari Ditjen Bina Marga. 

Adapun lima peserta terbaik lainnya yang masuk 10 besar adalah Sosilawati dari Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Agus Rudianto dari Ditjen Sumber Daya Air, Bastari Ditjen Sumber Daya Air, Pranoto Biro PAKLN Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR, dan Moch. Rizal dari Kementerian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Selain itu, peserta dengan proyek perubahan terbaik diperoleh oleh Bastari dari Ditjen SDA Kementerian PUPR. Ada pun kategori peserta pameran inovasi terbaik, di antaranya dari peringkat tiga diraih oleh Lisniari Munthe dari BPSDM, Putranta Satya Nugraha dari Sekretariat Jenderal, dan Adriansyah dari Kepolisian Negara. (Datin)