MENCETAK ASN PENGELOLA IRIGASI YANG KOMPETEN MELALUI PELATIHAN OP IRIGASI
Bandung, 2 September 2021 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman secara resmi telah selesai menyelenggarakan Pelatihan Pelatihan Operasi dan Pemeliharaan (OP) Irigasi Tingkat Pengamat, Rabu (2/9).
Dengan difasilitasi Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung, pelatihan yang telah diselenggarakan sejak 24 Agustus 2021 ini telah meluluskan 30 ASN PUPR dan Dinas PUPR. 3 (tiga) orang peserta diantaranya memperoleh predikat peserta terbaik, yaitu Aris Riyanto dari UPTD Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung; Heru Prijono dari BBWS Pemali Juana; dan Muhammad Habibur Rahman dari BWS Sumatera V Padang.
Melalui pelatihan ini, salah satu peserta pelatihan Adi Wisono dari BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian mengatakan memperoleh banyak pengetahuan yang dipahami setelah mengikuti pelatihan ini, diantaranya informasi dan updating tentang operasi dan pemeliharaan pengelolaan sumber daya air serta prinsip pembangunan berkelanjutan. “Pegawai harus selalu berlandaskan pada prinsip pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan daya dukung agar hasil pembangunan selain dapat dimanfaatkan untuk generasi sekarang juga dapat diwariskan pada generasi mendatang,” terang Adi.
Adi mengaku dengan mengikuti pelatihan ini dapat merubah cara berfikir dirinya dalam menentukan strategi bekerja sehingga mampu memberikan motivasi terhadap kepada petugas OP serta mitra pemakai air, memahami dan menjelaskan secara sederhana Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Pengelolaan Sistem Jaringan Irigasi Partisipatif, Pengertian Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Tersier.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman yang diwakili Kepala Bidang Manajemen Sistem dan Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi, Fitri Riandini dalam sambutan penutup pelatihan mengatakan Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar fungsi pelayanan irigasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk menunjang usaha-usaha sektor pertanian dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “ Hal itu penting, karena kinerja operasi dan pemeliharaan (OP) sistem irigasi seringkali tidak berjalan dengan baik,” ungkap Fitri.
Fitri menambahkan untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan irigasi yang efisien dan efektif serta dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat petani, pengelolaan irigasi dilaksanakan dengan mengoptimalkan pembagian air secara tepat waktu dan tepat jumlah. Selain itu, kelayakan jaringan irigasi juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan air irigasi.
Maka dalam menentukan keberlangsungan kegiatan OP irigasi di lapangan, petugas irigasi merupakan petugas lapangan merupakan ujung tombak pengelolaan irigasi yang memiliki peran besar terhadap kesuksesan daerah irigasi masing-masing. Untuk itu, dengan telah terselenggaranya pelatihan ini, Fitri berharap dapat meningkatkan kompetensi serta memberikan bekal pengetahuan kepada para peserta dalam melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi.