MEMBENTUK PEMIMPIN STRATEGIS SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PERUBAHAN MELALUI PKN TINGKAT II
Bandung, 16 Maret 2021 - Pemimpin strategis mempunyai ciri mampu membangun sinergi antar unit organisasinya dengan menerapkan prinsip whole of government (WoG) dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Ciri lainnya adalah, bahwa dirinya mampu menjadi motor penggerak perubahan strategis di instansinya. Di samping itu, ciri lainnya adalah memiliki karakter kepemimpinan yang terbuka, serta mampu mengelola keragaman di lingkungannya untuk mencapai hasil kerja yang berdampak luas. Dalam sistem manajemen pegawai negeri sipil, jabatan Pimpinan Tinggi Pratama memainkan peran sebagai role model yang memberikan inspirasi bagi Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Fungsional.
Dalam membentuk sosok pimpinan tinggi pratama seperti tersebut, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah dimilikinya.
Untuk itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) kembali menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan V Tahun 2021 di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung. PKN Tingkat II yang berlangsung pada 16 Maret s.d 2 Juli 2021 tersebut diikuti oleh 44 peserta. PKN Tingkat II ini sendiri merupakan yang ke lima kalinya setelah yang pertama ke dua, ke tiga dan ke empat dilaksanakan pada 2017, 2018, 2019 dan 2020.
Kepala BPSDM PUPR, Sugiyartanto dalam sambutan pembukaan pelatihan mengatakan SDM merupakan isu sentral dalam penentuan keberhasilan pemerintahan. Dalam visi Indonesia Tahun 2019-2024, Presiden Joko Widodo telah menekankan bahwa salah satu prioritas utama pemerintahannya adalah peningkatan Sumber daya Manusia.
"Demikian pentingnya pembangunan SDM tersebut, pengelolaan SDM yang terencana dan terarah, dalam mewujudkan SDM yang profesional, mutlak diperlukan, khususnya dalam menghadapi tantangan pembangunan,"ungkap Sugiyartanto.
Menurut Sugiyartanto, saat ini birokrasi harus mampu menjawab segala tantangan yang timbul akibat perkembangan pesat teknologi melalui reformasi birokrasi yang harus diiringi dengan peningkatan kualitas ASN. Peran strategis ASN sebagai pelaksana reformasi birokrasi di Indonesia menuntut ASN untuk tidak hanya melibatkan perubahan perilaku, tetapi juga menyangkut pengambilan-pengambilan keputusan secara profesional yang berdampak pada terlaksananya reformasi birokrasi. Untuk itu sangat diperlukan peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kapabilitas guna menciptakan ASN yang profesional sebagai penggerak utama keberhasilan pembangunan nasional melalui pelaksanaan reformasi birokrasi.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa pola kepemimpinan organisasi pemerintah didesain secara berjenjang dengan karakteristik kepemimpinan yang berbeda pada setiap tingkatannya, dimana Jabatan pengawas merupakan manifestasi dari kepemimpinan operasional, jabatan administrator merupakan kepemimpinan taktikal, jabatan pimpinan tinggi pratama merupakan kepemimpinan strategis, dan jabatan pimpinan tinggi madya merupakan kepemimpinan visioner.
Untuk itu, melalui Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, para peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di unit kerjanya masing-masing hingga menimbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan memimpin perubahan itulah yang akan menentukan keberhasilan peserta dalam mengikuti pelatihan. Dengan demikian pembaharuan PKN Tingkat II diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya dalam memimpin perubahan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Adi Suryanto mengatakan salah satu kunci penting dalam pelaksanaan reformasi birokrasi adalah memperkuat leadership karena peran seorang pemimpin sangat sentral.
Untuk itu, maka BPSDM PUPR dan LAN RI terus berupaya mereformasi penyelenggaraan pelatihan bagi para pemimpin sebagai pelaksana reformasi birokrasi melalui Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II. (Kompu BPSDM)