08 SEPTEMBER 2025

|

19:57 WIB

MEMAHAMI PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MELALUI PELATIHAN

25 Agustus 2021  /   BPSDM Kementerian PU       251

Surabaya, 24 Agustus 2021 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Pusbangkom JPW) menyelenggarakan Pelatihan Geographic Information System (GIS) Tingkat Dasar di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VI Surabaya, Selasa (24/8).


Dari total 53 ASN usulan unit organisasi, 34 di antaranya telah berhasil lulus seleksi menjadi peserta pada Pelatihan Geographic Information System (GIS) Tingkat Dasar. Seluruh peserta disaring menggunakan kriteria ketat berdasarkan standar kompetensi jabatan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian PUPR. 


Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan Perumahan dan PIW, Rezeki Peranginangin saat membuka secara resmi pelatihan ini pada Selasa (24/8), via video conference mengatakan, dalam dominasi peserta dari daerah sebanyak 34 ASN merupakan kabar baik yang patut diapresiasi. Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, cakupan wilayah untuk mencapai peserta di seluruh Indonesia dinilai lebih efektif dan efisien. Selain sesuai dengan amanat perundangan ASN, yaitu hak pengembangan kompetensi 20 jam per tahun secara merata, ini juga merupakan pelatihan penting di sektor PIW yang wajib dikuasai semua ASN baik pusat maupun daerah. “Pusat dan daerah tumbuh bersama, tumbuh setara dengan program pelatihan yang akan terus kami kembangkan,"ujar Rezeki.


Rezeki juga mengatakan sesuai standar kompetensi lulusan yang berlaku, tujuan dari pelatihan ini utamanya ialah membentuk ASN yang memahami pemanfaatan teknologi dalam sistem informasi geografis serta cara penggunaan GIS secara menyeluruh. 


"Di akhir pelatihan evaluasi bagi peserta akan menilai berdasarkan segi akademis dan pemahaman materi, sekaligus segi sikap dan perilaku yang juga menjadi perhatian BPSDM dalam pengembangan kompetensi ASN," lanjut Rezeki.


"Pada prinsipnya pelatihan GIS mengurai bagaimana cara mengolah data menjadi suatu informasi geografis, sehingga urgensi terletak pada akurasi fakta dengan meminimalisir kekeliruan serta pantang terhadap manipulasi,"imbuh Rezeki.


Rezeki menjelaskan, apabila peserta berhasil mendapatkan data yang benar, maka lebih dari 50 persen keberhasilan perencanaan telah tercapai. Sebab fakta lapangan tidak memiliki substitusi atau alternatif, tidak sama halnya dengan analisis yang fleksibel dan memiliki ruang untuk kolaborasi pikir dari seluruh pihak terlibat. Kemampuan analisis inilah yang akan ditajamkan pula dalam pelatihan GIS.


Dalam Pelatihan GIS Tingkat Dasar, Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan Perumahan dan PIW hanya menyediakan slot bagi dua angkatan per satu tahun. Karenanya BPSDM berharap peserta terpilih ini menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Dengan keterbatasan waktu juga anggaran, pelatihan tidak bisa laksana dalam jumlah banyak, sehingga alumni pelatihan nantinya direkomendasikan untuk mentransfer ilmunya ke lebih banyak kolega di tataran unit organisasi dan unit kerja masing-masing melalui seminar internal. Pelatihan akan dilaksanakan hingga 2 September 2021 mendatang.