KURIKULUM PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR TERBARU IKUTI PERKEMBANGAN KEBUTUHAN ORGANISASI
Jakarta (31/1) - Untuk meningkatkan kompetensi calon dan tenaga pengajar atau fasilitator, sehingga dapat menyampaikan substansi materi pelatihan dengan baik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusdiklat Manajemen & Pengembangan Jabatan Fungsional bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) bagi widyaiswara. Pelatihan dengan menggunakan metode blended learning tersebut dilaksanakan di Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta, Jumat (31/1).
Sambutan Kepala BPSDM PUPR yang dibacakan Kepala Pusdiklat Manajemen & Pengembangan Jabatan Fungsional, Moh. Adam,
menyebutkan pejabat administrator harus memiliki kemampuan dan kesadaran untuk menjadi pemimpin yang berjiwa Pancasila dan rasa nasionalisme, karena tanpa itu semua seorang pemimpin mustahil akan memiliki akuntablitas jabatan administrator.
Jabatan administrator merupakan jabatan kepemimpinan yang dalam pola karier dikenal dengan Eselon III, dimana dalam organisasi biasanya disejajarkan dengan jabatan kepala bidang, kepala bagian, dan kepala sub direktorat (kasubdit).
Seperti diketahui, pola pengembangan SDM dalam lingkup birokrasi, khususnya Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini tengah mengalami proses perubahan. Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2019, pedoman penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III dinilai tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan organisasi dan peraturan perundang-undangan. Karena itu perlu pembekalan bagi widyaiswara untuk memahami kurikulum PKA yang terbaru.
PKA mempunyai empat agenda utama dalam kurikulumnya, yakni agenda Kepemimpinan Pancasila dan Nasionalisme, agenda Kepemimpinan Kinerja, agenda Manajemen Kinerja, dan agenda Aktualisasi Kepemimpinan. Keempat agenda pembelajaran tersebut diharapkan nantinya mampu melahirkan sosok ASN yang selain memiliki kepemimpinan manajemen kinerja juga menciptakan birokrasi yang berdaya saing dan mampu menggerakkan sebuah organisasi.
Lebih lanjut diharapkan, melalui workshop tersebut para widyaiswara dapat menyamakan persepsi tentang tujuan dan arah serta keterkaitan mata pelatihan satu dengan mata pelatihan lainnya dalam suatu sistem Pelatihan Kepemimpinan Administrator. Para widyaiswara utamanya harus memahami tujuan mata pelatihan yang akan disampaikan, selain juga mengetahui fokus penekanan substansi dalam tiap mata pelatihan yang harus disampaikan secara detail kepada para peserta pelatihan. Selanjutnya para widyaiswara diharapkan dapat mengaplikasikan di modul pelatihan kedalam konteks pekerjaan sehari-hari para peserta pelatihan. (Datin)