KURANGNYA SDM YANG BERKOMPETEN, TANTANGAN KEMENTERIAN PUPR WUJUDKAN VISIUM 2030
Jakarta (1/10), Tantangan terberat yang dihadapi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) dalam mencapai Visium 2030, adalah adanya kenyataan, bahwa kondisi SDM yang ada, dimana dari total 23.000 jumlah SDM, hanya 40% yang memiliki latar belakang keahlian di bidang core techno business process Kementerian PUPR, yakni bidang sumber daya air (SDA), Bina Marga, Cipta Karya, dan Penyedia Perumahan.
Pernyataan Kepala BPSDM PUPR, Lolly Martina Martief, di atas disampaikan melalui konferensi video saat membuka Pelatihan Penentuan Prioritas Pembangunan Infrastruktur Untuk Pengembangan Wilayah di Jakarta, Selasa (1/10).
Atas dasar itu, lanjut Lolly, BPSDM perlu meningkatkan kualitas SDM yang ada dengan melakukan berbagai upaya. "Intinya dengan mengupayakan berbagai metode yang bisa diterapkan pada para pegawai di lingkungan Kementerian PUPR yang sangat super sibuk, karena mendapat beban tugas yang luar biasa," ujar Lolly.
Target group pelatihan, adalah Eselon III Pejabat Struktural Administrator dan Eselon IV Pejabat Pengawas di BPIW agar mampu melakukan analisa dalam proses penentuan pemilihan program pengembangan infrastruktur wilayah sesuai ketentuan yang berlaku.
Untuk menciptakan hal tersebut BPSDM, melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (JP3IW) membantu Aparatur Sipil Negara (ASN BPIW) melalui pelatihan penentuan prioritas keterpaduan pembangunan infrastruktur untuk pengembangan wilayah.
Pelatihan ini agak spesial, karena menggunakan pola baru yang diberi nama CODE INTRA, singkatan dari Creative On Demand In House Training. Pelatihan dengan pola baru yang dilaksanakan dengan blended learning tersebut dibagi dalam tiga sesi, yaitu e-learning, sinkronus, dan klasikal.
Lolly juga menyampaikan apresiasinya atas langkah-langkah yang ditempuh Pusdiklat JP3IW untuk menuju pembelajaran e-4.0, meskipun diakui ada gangguan-gangguan teknis di awal. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menurut Lolly, sangat menunggu-nunggu hasil dari BPIW terkait perencanaan integrated planning untuk infrastruktur guna mendukung program program strategis 2020-2024.
Lolly berharap pelatihan yang berlangsung pada 1-18 Oktober 2019 dapat menlahirkan insan PUPR yang kompeten, berintegritas dan bekerja secara profesional untuk mencapai tujuan kementerian PUPR.