KARYASISWA PROGRAM MAGISTER SUPERSPESIALIS ANGKATAN KE-2 TAHUN 2021 ITB DIBEKALI SUBSTANSI UNTUK MENYUSUN THESIS
Bandung, 24 November 2021 – ASN High-flyer merupakan tujuan besar yang hendak dicapai salah-satunya melalui program Pendidikan Magister Super Spesialis atas inisiasi langsung dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono. Seluruh ASN yang mendapat kesempatan menempuh program ini telah diseleksi secara ketat oleh Badan Pengembangan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM PUPR) bahkan sebelum proses pendidikan dimulai. Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Pusbangkom JPW), Rezeki Peranginangin mengatakan bahwa karyasiswa merupakan modal manusia istimewa yang dituntut menyikapi tugas belajar ini dengan sungguh-sungguh. Untuk membantu karyasiswa menyelesaikan studinya, pada Selasa (23/11), telah diselenggarakan Pembekalan Karyasiswa Program Magister Super Spesialis Angkatan ke-2 tahun 2021 Institut Teknologi Bandung (ITB) secara tatap muka.
Peserta didik yang mendapatkan bimbingan khususnya dalam persiapan menyusun tesis kali ini ialah para Karyasiswa Program Studi Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya peminatan Desain, Konstruksi, dan Pemeliharaan Jalan Bebas Banjir, serta Program Studi Magister Teknik Sipil peminatan Rekayasa Jembatan Khusus (Struktur Bangunan Atas dan Bangunan Bawah).
Pembekalan ini diikuti 13 Karyasiswa dari bidang Jembatan dan 17 Karyasiswa bagi bidang Jalan. Hadir dalam pembekalan Direktur Pembangunan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Yudha Handita Pandjiriawan, dan Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga, Herry Vaza, yang membekali substansi secara umum mengenai isu strategis, problematika lapangan, tantangan pembangunan, perkembangan teknologi, dan teknik desain konstruksi dalam rekayasa jembatan khusus serta dalam menangani banjir dan pengaruhnya terhadap perkerasan jalan.
Direktur Pembangunan Jembatan Ditjen Bina Marga Yudha Handita menggarisbawahi besarnya daya imbas Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, dan Rehabilitasi (OPOR) infrastruktur dalam keberlangsungan produk pembangunan. Yudha menambahkan, Karyasiswa juga wajib mengetahui soal penggunaan bahan lokal, Building Information Modelling (BIM) dalam konstruksi jembatan khusus, kebijakan tahap teknis untuk melaksanakan Independent Proof Check (IPC), alternatif pembiayaan infrastruktur, serta revolusi industri 4.0 pada infrastruktur jembatan.
Era industri 4.0 juga berdampak setali tiga uang terhadap penanggulangan Kontruksi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Banjir. Isu - isu strategis atau rencana masa depan yang perlu diketahui Karyasiswa di bidang ini ialah dampak curah hujan tinggi, daerah dataran rendah, kondisi topografis, alih fungsi lahan, bangunan di daerah resapan air, kerusakan bendungan, perilaku masyarakat, dan perubahan cuaca yang ekstrim.
ITB telah bekomitmen menjadi saluran komunikasi antara Karyasiswa dengan PUPR sepanjang proses studi berlangsung. Seluruh tunjangan dan fasilitas belajar sudah mencakup semua kebutuhan karyasiswa termasuk biaya bantuan kesehatan khusus covid-19. Hak istimewa tersebut diharapkan dapat mempermudah proses pembelajaran hingga finalisasi tesis dan kelulusan, sehingga Kementerian PUPR dapat mewujudkan SDM unggul sebagai wujud gelora pembangunan.