HADAPI ERA 5.0, BPSDM SELENGGARAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL BECOMING A CHANGE MAKER
Bekasi, 18 September 2024 – Menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan, dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni sebagai daya dorong bagi Indonesia untuk mencapai visinya. Salah satu fondasi penting untuk meraih Indonesia Emas adalah pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang dapat miningkatkan daya saing Indonesia.
Sebagai orang PUPR yang bertugas membangun wajah negeri, dan bertanggungjawab besar dalam menyediakan infrastruktur yang andal bagi kesejahteraan masyarakat serta mendorong nama Indonesia di kancah internasional. Hal tersebut tentunya membuat peran orang PUPR dituntut harus bisa memberikan manfaat dan keberlanjutan. Untuk itu tentu dibutuhkan seorang pemimpin yang kuat, agile dan mampu mengadaptasi perubahan di era transforming organization.
Saat ini dunia memasuki era 4.0 dan menuju 5.0 yang ditandai dengan kehadiran artificial intelligence. Kehadiran AI dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam menentukan kebijakan, serta beragamnya karakteristik sumber daya manusia, transformasi ini juga mempengaruhi gaya kepemimpinan serta komunikasi. Untuk bersiap menghadapi era 5.0 ini, BPSDM melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan Pengembangan Kompetensi Sosial Kultural dengan tema “BECOMING A CHANGEMAKER: Agile Leader, Transforming Organizations with Solutive and Adaptive Strategies” selama dua hari mulai tanggal 18 sd 19 September 2024 di Rumah Perubahan, Bekasi.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dewi Chomistriana, S.T., M.Sc. pada 18 September 2024. Dewi mengatakan,“Orang yang berhasil adalah orang yang bekerja dengan hati dan komit pada tujuan maka, jadilah bermanfaat bagi orang lain dimanapun berada.“
“Seorang pemimpin adalah orang yang memiliki komitmen dan integritas yang tinggi untuk dapat mewujudkan kinerja pelayanan publik yang diharapkan masyarakat. Pemimpin terbentuk atas sebuah metamorfosa dari pengetahuan, keahlian (skill) dan perilaku yang diikat dalam sebuah tatanan sikap,”lanjut Dewi.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta dari masing-masing unit organisasi. Pada dua hari ini, kegiatan akan diisi oleh tiga pembicara diantaranya adalah Prof. Rhenald Kasali, Dadang Kadarusman dan Ganto Novialdi. Turut hadir dalam pembukaan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen Moeh. Adam dan perwakilan dari Rumah Perubahan.