GO GREEN, GO SMART BUILDING! BPSDM DORONG INFRASTRUKTUR RAMAH LINGKUNGAN
Yogyakarta, 10 Juli 2025 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui penyelenggaraan Pelatihan Bangunan Gedung Hijau (BGH). Pelatihan yang digelar secara distance learning oleh Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah V Yogyakarta ini berlangsung sejak 23 Juni hingga 10 Juli 2025.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam merancang, membangun, dan mengelola infrastruktur yang berwawasan lingkungan. Penutupan pelatihan dilakukan secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman, Alexander Leda.
“Pelatihan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi wujud nyata komitmen kita dalam membangun infrastruktur yang ramah lingkungan. Melalui pelatihan ini, kita dorong kolaborasi aktif antar stakeholder di pusat dan daerah untuk mewujudkan bangunan hijau di seluruh Indonesia,” ujar Alexander dalam sambutannya.
Pelatihan BGH mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau, yang menekankan pentingnya penerapan prinsip ramah lingkungan, baik pada bangunan gedung baru maupun eksisting. Salah satu materi menarik dalam pelatihan ini adalah kunjungan virtual ke Rumah Susun Tenaga Kependidikan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang telah menerapkan konsep green building.
Sebanyak 40 peserta dinyatakan lulus dari pelatihan ini, dengan rincian 16 peserta meraih predikat “memuaskan” dan 24 peserta memperoleh predikat “baik sekali”. Tiga peserta terbaik dalam pelatihan ini adalah:
1. Duty Rahmawati – Direktorat Bina Penataan Bangunan
2. Anisa Budi Kurniasari – Direktorat Bina Penataan Bangunan
3. Salsabila Adela Putri – Direktorat Bina Penataan Bangunan
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memperluas wawasan peserta, tetapi juga mendorong penerapan prinsip bangunan hijau di lingkungan kerja masing-masing, baik di pusat maupun daerah. Selain itu, para alumni pelatihan diharapkan mampu menjalin kolaborasi yang lebih erat dengan para pemangku kepentingan dan menjadi agen perubahan dalam mewujudkan infrastruktur yang berkelanjutan.
Sebagai penutup, Alexander menyampaikan penghargaan kepada para widyaiswara, narasumber, serta seluruh tim penyelenggara atas kontribusinya dalam menyukseskan pelatihan ini. Ia berharap, hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak nyata dalam pelaksanaan tugas para peserta dan mendukung pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan di Indonesia.