EVALUASI CAPAIAN RENSTRA & KINERJA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BIDANG JP3IW TAHUN 2015-2019
Yogyakarta (26/10) – Rumusan kompetensi serta analisis kebutuhan pendidikan dan latihan (diklat) menjadi kunci untuk membuat suatu rancangan diklat. Diharapkan penyusunan dan pengembangan diklat tersebut akan menjadikan diklat lebih profesional dan sesuai kaidah yang berlaku.
Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) K.M. Arsyad, mengemukakan hal di atas pada Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Bidang Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (JP3IW) sepanjang 2015-2019 di Yogyakarta, Kamis (24/10).
Pernyataan tersebut berkaitan dengan penentuan siapa peserta diklat beserta karakteristiknya, jenjang kompetensi yang diharapkan, metode pembelajaran yang sesuai untuk mencapai jenjang kompetensi tersebut, media pembelajaran yang cocok, sampai bagaimana melakukan evaluasi belajar.
Kegiatan Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat capaian kegiatan yang dilaksanakan Pusdiklat JP3IW selama kurun waktu 2015-2019 dengan dengan fokus pembahasan sesuai core bussiness Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (JP3IW) yaitu pelatihan, pendidikan dan pengembangan kurikulum dan modul.
Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Bidang JP3IW dipimpin langsung oleh Kepala Pusdiklat JP3IW, Thomas Setiabudi Aden, yang mengingatkan kembali peraturan–peraturan, kebijakan mengenai pelatihan, desain/perancangan metode pendidikan dan pelatihan, pola karir, isu strategis, program pelatihan 2019, dan beberapa target BPSDM pada 2019 yang dibagi dalam beberapa bidang.
Thomas berharap penyusunan maupun pengembangan diklat Kementerian PUPR, terutama Bidang JP3IW, ke depan dapat lebih baik, profesional, sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Namun hal itu perlu didukung dengan partisipasi aktif dari seluruh pihak terkait, termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN)-nya, sehingga akan diperoleh Sistem Diklat Bidang PUPR yang profesional, efektif dan efisien.
Selanjutnya sesuai amanat Presiden Joko Widodo, bahwa pembangunan SDM menjadi salah satu visi pemerintah 2020–2024, maka BPSDM melalui Pusdiklat JP3IW akan fokus pada metode penyelenggaraan pelatihan yang lebih memudahkan peserta maupun pengajar. Salah satu metode yang diterapkan, adalah ADDIE atau Analysing the Needs, Designing the Goals, Developing the Program, Implementing the Program and Activities, and Evaluating the Program and Activities. Metode tersebut diharapkan dapat memberikan inovasi dalam penyelenggaraan pelatihan di BPSDM.
Hasil dari Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Bidang Jalan, Perumahan, Permukiman dan PIW akan menghasilkan output berupa Laporan Monitoring dan Evaluasi yang akan disampaikan kepada Kepala BPSDM Kementerian PUPR. (Datin)