30 APRIL 2025

|

21:53 WIB

DUKUNG KERJA SAMA BELANDA DAN INDONESIA, BPSDM SELENGGARAKAN SEMINAR WATER IMPACT WEEK

14 November 2024  /   BPSDM Kementerian PUPR       212

Jakarta, 13 November 2024 – Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan ekspansi ekonomi yang semakin cepat selama beberapa dekade terakhir, penggunaan air di abad ke-21 telah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, terdapat gap antara kebutuhan dan ketersediaannya yang menyebabkan krisis air yang serius. Menanggapi hal tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman (SDAP) menyelenggarakan seminar Water Project Exhibition di Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah III Jakarta, pada Rabu (13/11).

Kepala BPSDM Dadang Rukmana dalam sambutannya mengatakan, “Kita sepakat harus ada pendekatan yang komprehensif dan memadai untuk mengatasi kompleksitas masalah pengelolaan sumber daya air.” Dadang meneruskan bahwa kompleksitas pengelolaan sumber daya air memerlukan berbagai pendekatan dan kebijakan yang melibatkan alokasi pendanaan nasional multisektor dan multi-stakeholder, serta pengambilan keputusan bersama.

“Kami juga mempromosikan pengelolaan air yang berkelanjutan melalui praktik-praktik sumber daya air yang terintegrasi. Selain itu, kami juga berupaya meningkatkan akses rumah tangga terhadap air bersih,” jelas Dadang. Kementerian PU terus berupaya memperluas penggunaan tenaga air dan pembangkit listrik tenaga surya terapung untuk menghasilkan energi bersih bagi lingkungan. Selain itu, Kementerian PU juga membangun 1.000 bendungan kecil, tanggul, dan fasilitas lainnya untuk mendukung irigasi yang sangat penting bagi ketahanan pangan.

Untuk mendukung visi dan misi Program Asta Cita Presiden Prabowo, BPSDM melaksanakan berbagai program pengembangan kompetensi di bidang Sumber Daya Air, Jalan dan Jembatan, Cipta Karya, Pengembangan Infrastruktur Wilayah, dan Manajemen Konstruksi. “Kami berharap kerja sama yang telah terjalin ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dalam komitmen bersama untuk ketersediaan air yang berkelanjutan,” tutup Dadang.

Seminar ini merupakan bagian dari agenda Water Impact Week sebagai bentuk implementasi kerja sama antara Kementerian Infrastruktur dan Pengelolaan Sumber Daya Air Belanda dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sebagaimana tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) tentang Concerning Cooperation in the Field of Water.

Seminar ini bertujuan untuk menampilkan proyek-proyek air minum bilateral, memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengembangan skill, serta mempromosikan capacity building. Tema yang didiskusikan meliputi pengembangan daerah pesisir dan pengelolaan banjir, penyediaan air, dan pengelolaan daerah aliran sungai terpadu.

Turut hadir dalam seminar ini Arie Setiadi Moerwanto, Bob Arthur Lombogia, Dewi Chomistriana, Alexander Leda, Babette Graber dari Delta Coordinator Indonesia, dan Ivo van der Linden dari Delegated Water Representative, dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang. Sedangkan materi yang dipaparkan dalam seminar ini meliputi Coastal Restoration Nusa Penida, Safe and Affordable drinking water for low-income communities with Nazava Water Filters, serta Incorporating Nature-Based Solutions (NbS) into Spatial Development: A Case Study of IKN.