BPSDM SELESAIKAN PELATIHAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI
Banjarmasin, 7 Mei 2021 – Sesudah berjalan selama 5 hari mulai 3 Mei lalu, Pelatihan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri ditutup, Jumat (7/5) secara daring. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) Manajemen melakukan upaya untuk meningkatkan efektivitas pinjaman luar negeri dengan kebijakan pemanfaatan yang mumpuni melalui pelatihan yang dilaksanakan di Banjarmasin ini.
“Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bantuan luar negeri tersebut meliputi project design, pelaksanaan proyek hingga evaluasi hasil pelaksanaan proyek,” ungkap Kepala Pusbangkom Manajemen, Moeh. Adam pada sambutan penutupnya.
Perlu diketahui, sampai saat ini pinjaman dan hibah luar negeri masih merupakan salah satu sumber pembiayaan yang cukup penting dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementerian PUPR.
PHLN yang diupayakan pemerintah merupakan salah satu bentuk penerimaan dari luar negeri yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan. PHLN diperlukan karena sumber-sumber dalam negeri tidak mencukupi untuk membiayai seluruh investasi.
"Pendayagunaan dan pengendalian dana bantuan luar negeri mutlak diperlukan untuk menjaga stabilitas struktur pembiayaan pembangunan," tambah Adam.
Maka mengingat pentingnya Pengelolaan PHLN ini, para pengelola PHLN di Kementerian PUPR perlu memahami secara lebih baik mengenai kebijakan pembiayaan pinjaman luar negeri, memahami bagaimana mengidentifikasi perbedaan karakteristik tiap tender, memahami secara lebih baik mengenai siklus pengelolaan pinjaman dan hibah luar negeri yang dimulai dari pengorganisasian pengelolaan PHLN, proses pengadaan barang dan jasa, manajemen kontrak, mekanisme penarikan dana serta mekanisme pengakhiran pinjaman luar negeri dan bagaimana proses monitoring dan evaluasi pinjaman dan hibah luar negeri.
Untuk itu melalui Pelatihan Pengelolaan Pinjaman Dan Hibah Luar Negeri (PHLN) ini para peserta diharapkan dapat memahami secara lebih baik mengenai kebijakan pembiayaan pinjaman luar negeri dan dapat berperan dalam memacu tumbuhnya investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Beberapa Widyaiswara/pengajar yang ahli dan berpengalaman di bidangnya telah dikerahkan untuk memaparkan berbagai materi dengan total 30 Jam Pelajaran (JP) kepada 35 orang peserta.
Pada pelatihan yang difasilitasi oleh Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VII Banjarmasin ini, sebanyak 32 orang peserta berhasil lulus dan 2 (dua) orang lainnya dinyatakan tidak lulus. Sedangkan 3 (tiga) diantaranya berhasil meraih predikat peserta terbaik, yakni: Maria Immaculata Krisna Adyasari dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman di peringkat pertama; Heriany M. Napitupulu dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman di terbaik kedua; dan Widi Saparina dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur di peringkat ketiga.