BPSDM SELENGGARAKAN WEBINAR TEKNOLOGI BETON KINERJA TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE)
Jayapura, 16 November 2021 – Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah telah menyeleksi sebanyak 205 ASN sehingga terpilih menjadi peserta web seminar (webinar) bidang Jembatan, pada Selasa (16/11). Difasilitasi oleh Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IX Jayapura sebagai penyelenggara, webinar bertema Teknologi Beton Kinerja Tinggi (High Performance Concrete) ini mengundang sejumlah praktisi dan akademisi mumpuni sebagai narasumber diantaranya IR. Roestaman, MSc (praktisi), Ir. Yudha Handita Pandjiriawan, M.T., M.B.A (Direktur Pembangunan Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga) dan Prof. DR. Iswandi Imran (Akademisi ITB).
Seperti halnya pelatihan dan pendidikan dalam program kerja BPSDM, webinar merupakan instrumen pengembangan kompetensi untuk meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara yang akan berujung pada peningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan. Hal ini sejalan denga pesan yang selalu digadang-gadang Menteri PUPR, yaitu upaya perwujudan 99 persen jalan mantap dalam salah-satu bulir program visium 2030 serta langkah menuju Indonesia Sejahtera Tahun 2045.
Beton Kinerja Tinggi (BTK) merupakan inovasi teknologi yang sangat penting untuk pembangunan di bidang PUPR, terutama dalam menunjang peningkatan konektivitas, perkuatan daya saing infrastruktur, dan percepatan pembangunan transportasi yang pada akhirnya mendorong penguatan industri nasional. Ditinjau dari segi ekonomi pun, penggunaan beton kinerja tinggi ini juga dapat memperkecil dimensi dari struktur, sehingga beratnya menjadi lebih ringan yang berefek terhadap keuntungan yaitu semakin optimalnya pemanfaatan ruang. Apalagi seperti disinggung dalam sambutan Kepala Pusbangkom JPW, Rezeki Peranginangin, keterbatasan dana yang sering menjadi kendala di Indonesia menjadikan teknologi ini semakin cocok dengan pembangunan dalam negeri.
Salah-satu narasumber dari PT. Adhimix Precast Indonesia, Sumadi menjabarkan di antara keunggulan-keunggulan yang didapat dari aplikasi BKT pada jembatan, ialah sifat kuat tekan tinggi, kemampuan dalam meningkatkan daya tahan struktur, meningkatkan umur konstruksi, beton prategang dengan bentang lebih panjang, kehilangan prategang lebih kecil, tegangan ijin lebih besar, dan penampang melintang lebih kecil atau ramping, mengurangi beban mati, serta mempercepat proses konstruksinya.
Klaim tersebut dikuatkan oleh uraian narasumber dari perwakilan akademisi Kelompok Keahlian Rekayasa Struktur FTSL Institut Teknologi Bandung Iswandi Imran, bahwa dasar atau sasaran objektif beton kinerja tinggi dikembangkan di lapangan ialah kemudahan pengerjaan, kuat umur awal tinggi, panas hidrasi yang rendah, dan rasio kuat terhadap berat yang tinggi terutama di aplikasi dan bentangan atau bangunan gedung yang juga tinggi.
Meski terbilang baru, Sumadi mengatakan penggunaan BKT ini adalah tuntutan terutama dalam mass concrete yang besar dan kondisi lingkungan yang agresif seperti wilayah laut. Sehingga penting bagi semua pihak terkait untuk memahami cara kerja dan penyesuaian perlakuan terhadap teknologi baru seperti BKT. Apalagi salah satu ciri khas dari BKT ialah sifatnya yang “sensitive.” Jika terdapat kesalahan sedikit saja dalam perawatannya, akan berdampak sangat fatal terhadap keseluruhan bangunan. “Artinya, sepanjang perlakuan dalam prosesnya harus menekan variasi serta memperkecil penyimpangan. Maka, perlu adanya alat yang baik dan memenuhi persyaratan dalam akurasi dan pengujian lainnya,” pungkas Sumadi.