28 AGUSTUS 2025

|

08:20 WIB

BPSDM LAKUKAN MONEV KARYASISWA MAGISTER SUPERSPESIALIS UNTUK DETEKSI DINI POTENSI PERMASALAHAN

16 Desember 2021  /   BPSDM Kementerian PUPR       331

Jakarta, 15 Desember 2021 - Kementerian PUPR membentuk Program Magister Super Spesialis bekerjasama dengan 4 (empat) Perguruan Tinggi mitra terbaik di Indonesia untuk menjawab kebutuhan Kementerian PUPR dan dunia konstruksi atas SDM dengan keahlian teknis yang spesifik. Sampai saat ini telah dilaksanakan 2 angkatan, di mana pada Angkatan pertama sebanyak 159 Karyasiswa dan Angkatan kedua sebanyak 156 Karyasiswa. Untuk mendukung optimalisasi hasilnya dilakukan Monitoring dan Evaluasi Karyasiswa Magister Superspesialis Universitas Gadjah Mada Angkatan II tahun 2021, di Jakarta Rabu (15/12).

 

Karyasiswa Magister Superspesialis Angkatan II di Universitas Gadjah Mada sebanyak 50 karyasiswa dari PNS Kementerian PUPR dan BUMN Konstruksi terdiri dari 14 Karyasiswa Program Studi Teknik Mitigasi Bencana Alam Likuifaksi, 9 Karyasiswa Program Studi Teknik Pengelolaan dan Mitigasi Bencana Rawa, 16 karyasiswa Program Studi Geologi Struktur Bawah Tanah (Terowongan), dan 11 Karyasiswa Program Studi Rekayasa Eksplorasi dan Eksploitasi Air Tanah Dalam.

 

Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sugiyartanto dalam pembukaan mengingatkan seluruh karyasiswa untuk lulus tepat waktu dan mengharapkan agar seluruh karyasiswa selalu sehat sampai akhir masa perkuliahan. Selain itu Sugiyartanto juga berharap agar lulusan Magister Superspesialis bisa menerapkan ilmunya dan menjadi tumpuan bagi Kementerian PUPR. Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris BPSDM Herman Suroyo menyampaikan,”Karyasiswa Magister Superspesialis merupakan highflyer yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan, membawa Kementerian PUPR menjadi lebih inovatif dalam penyelenggaraan infrastruktur. Untuk itu harus selalu mengingat pesan Bapak Menteri bahwa Karyasiswa harus disiplin, berani, memiliki kompetensi khusus, serta melaksanakan tugas belajar secara serius dengan mengambil ilmunya tidak hanya ijazahnya saja. Serta pesan utama Bapak Menteri bahwa Smart is a must but not sufficient dan tetap wajib memegang Akhlaqul Karimah, dan bermanfaat bagi orang banyak.”

 

Herman Suroyo menegaskan,“Para Karyasiswa harus tetap memiliki komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan tugas ini. Karena dalam masa tugas belajar, dibebaskan dari tugas dan tanggung jawab pekerjaan sehari-hari agar dapat fokus melaksanakan tugas belajar. Sampai saat ini baru melaksanakan 5 bulan pertama proses perkuliahan, tugas -tugas ke depan masih banyak dan akan semakin menantang.”

 

Pelaksanaan monev bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeteksi sejak dini potensi permasalahan yang kemungkinan dapat menghambat proses tugas belajar, sehingga dapat dilakukan mitigasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya menggunakan aplikasi e-karyasiswa yang dapat diisi setiap akhir bulan; perwalian tatap muka seperti saat ini, yang akan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali; serta pengisian kuisioner.

 

Bentuk dukungan dari Kementerian PUPR dalam bentuk pendanaan, monitoring dan evaluasi progress Pendidikan, pemberian motivasi maupun fasilitasi administrasi lain, dilaksanakan melalui Pusat Pengembangan Kompetensi. Pembelajaran dan pengalaman dalam proses belajar mengajar sampai dengan kelulusan nantinya dapat membekali Karyasiswa dengan pengetahuan dan mematangkan pola pikir Karyasiswa sebagai bagian dari problem solver permasalahan pembangunan infrastruktur di lapangan. Juga dengan kredibilitas perguruan tinggi, tentunya akan menghasilkan SDM konstruksi yang berkualitas, kredibel, dan mumpuni di bidangnya. Bekal, dukungan dan kondisi ini semua diharapkan Karyasiswa mendapatkan ilmu sesuai harapan dan lulus tepat waktu.