27 AGUSTUS 2025

|

23:03 WIB

BPSDM KEMENTERIAN PU UJI COBA INSTRUMEN BARU UNTUK TINGKATKAN OBJEKTIVITAS PENILAIAN ASN

27 Agustus 2025  /   BPSDM Kementerian PUPR       30

Bandung, 26 Agustus 2025 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum melalui Pusat Pengelolaan Talenta menyelenggarakan Uji Coba Instrumen Penilaian Perilaku Kerja 2025 sekaligus Lokakarya Pembinaan Kinerja melalui Coaching, Mentoring, dan Counseling (CMC) bagi pejabat pengawas. Kegiatan ini berlangsung di Pusat Pengembangan Kompetensi Bina Marga, Pembiayaan Infrastruktur, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Bandung.

Acara resmi dibuka oleh Kepala Pusat Pengelolaan Talenta, Yunaldi, didampingi Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Bina Marga, Pembiayaan Infrastruktur, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Hadir pula narasumber dari Tim Kubik Coaching yang dipimpin Coach Ferlita Sari, S.Psi., PCC, serta pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pengelola kepegawaian dari seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian PU.

Dalam sambutannya, Yunaldi menegaskan bahwa instrumen penilaian yang baru ini dirancang lebih sederhana, objektif, dan mengacu pada standar perilaku ASN BerAKHLAK. “Harapannya, proses penilaian kinerja ASN menjadi lebih mudah diterapkan, tetapi tetap menjaga objektivitas,” ujarnya.

Uji coba ini sekaligus menjadi sarana menjaring masukan dari para pejabat penilai sebelum instrumen resmi diterapkan mulai September 2025. Sementara itu, lokakarya CMC yang berlangsung pada 26–27 Agustus 2025 bertujuan membekali pejabat pengawas dengan pemahaman mengenai coaching, mentoring, dan counseling sebagai bagian penting dalam pengelolaan kinerja.

Yunaldi menambahkan, implementasi pengelolaan kinerja di Kementerian PU menunjukkan tren positif sejak terbitnya Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 8 Tahun 2024. Namun, aspek pembinaan kinerja masih perlu diperkuat. Dari lebih dari 22 ribu ASN, hanya sekitar 545 yang tercatat mengisi formulir pembinaan kinerja. “Pembinaan kinerja adalah kunci untuk mencegah kegagalan kinerja. Pejabat pengawas sebagai quality control harus mampu mengarahkan pegawai agar kompetensinya terus berkembang,” jelasnya.

Kegiatan ini juga mendukung program prioritas PU 608 yang dicanangkan Menteri PU Dody Hangodo untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Melalui PU 608, Kementerian PU berperan sebagai enabler pertumbuhan ekonomi dengan tiga sasaran utama: efisiensi investasi dengan ICOR di bawah 6, pengentasan kemiskinan menuju 0%, dan pertumbuhan ekonomi 8% per tahun.

Penguatan instrumen penilaian kinerja ASN melalui pembinaan, coaching, mentoring, dan counseling diharapkan menjadi fondasi penting bagi keberhasilan pembangunan infrastruktur yang lebih efektif, efisien, dan berdaya guna. Pusat Pengelolaan Talenta optimis langkah ini dapat menciptakan proses penilaian yang akuntabel dan transparan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pimpinan dan pegawai dalam menghadirkan pelayanan publik yang adaptif, kompeten, dan berorientasi pada hasil.