18 JULI 2025

|

21:14 WIB

BPSDM CETAK PENGAWAS PROYEK BERKUALITAS MELALUI PELATIHAN PENGAWASAN KONSTRUKSI

17 Juli 2025  /   BPSDM Kementerian PUPR       15

Pelatihan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melalui Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah IX Jayapura resmi ditutup pada 16 Juli 2025. Pelatihan merupakan salah satu langkah nyata dalam membentuk sumber daya manusia yang kompeten, profesional, dan berintegritas tinggi di bidang konstruksi.

Penutupan pelatihan dilakukan secara resmi oleh Plt. Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, FX Hermawan Kusumartono. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa pengawasan pekerjaan konstruksi bukan sekadar soal administrasi atau kepatuhan teknis.

“Ini adalah amanah besar untuk memastikan proyek tidak hanya selesai tepat waktu dan anggaran, tapi juga berkualitas, akuntabel, dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tegasnya.

FX Hermawan juga mengingatkan pentingnya perencanaan dalam setiap proyek konstruksi. “Seperti kata pepatah, kalau perencanaan sudah bagus maka 50% pekerjaan sudah selesai,” ujarnya, menegaskan bahwa tahap awal menentukan arah kesuksesan keseluruhan proyek.

Pelatihan ini berlangsung sejak 7 hingga 15 Juli 2025, dengan total 52 jam pelajaran. Dari 29 peserta, 27 berhasil lulus dan dua peserta belum berhasil memenuhi kriteria kelulusan. Tiga peserta lulusan terbaik adalah:

1. Ilyas Setiawan – Balai Wilayah Sungai Papua Barat

2. Muhammad Asrul Ansar – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tenggara

3. Quentino Eigar Pramarsantya Balai Wilayah Sungai Papua Merauke

Ilyas Setiawan menyebut pelatihan ini bukan hanya komprehensif dari sisi materi, tapi juga sangat relevan secara teknis dan praktis. “Tekanan pada mutu dan keselamatan kerja benar-benar membuka mata saya,” ungkapnya. Ia juga berharap pelatihan seperti ini bisa digelar secara rutin untuk menjaga kompetensi tetap tajam.

Sementara itu, Quentino menyoroti peran krusial tahapan awal dalam proyek konstruksi. “Perencanaan itu kunci. Ketika perencanaan matang, efek dominonya luar biasa. Setiap tahap berikutnya jadi lebih mudah dan terarah,” ujarnya.

Lebih dari sekadar angka kelulusan, pelatihan ini membawa pesan besar: setiap peserta diharapkan menjadi agen perubahan di unit kerja masing-masing. Mereka bukan hanya dituntut untuk mengawasi proyek dengan lebih profesional, tetapi juga berbagi pengetahuan, memperkuat kolaborasi, dan menjaga integritas di setiap langkah pekerjaan konstruksi.